Golkar minta PDI Perjuangan tahan diri

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo, meminta PDI Perjuangan menahan diri terkait posisi Gubernur Banten, Atut Chosyiah, yang dicegah berpergian keluar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya imbau sahabat saya Rano Karno dan PDI Perjuangan menahan diri agar koalisi yang terjalin baik dengan Golkar di Banten tidak rusak," kata Soesatyo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu.

Soesatyo meminta semua pihak melihat posisi Atut secara jernih terkait kasus dugaan suap sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten. Dia menegaskan, posisi Atut dalam kasus itu masih sebatas saksi dan bukan tersangka.

"Kalau pun menjadi tersangka, harus sudah memiliki kekuatan tetap (melepaskan jabatan Gubernur Banten)," ujarnya. Atut merupakan kader Golkar.

Dia menilai koalisi yang terbangun antara Golkar-PDI Perjuangan memiliki prospek besar di Pemilu 2014. Karena itu menurut dia, Partai Golkar ingin meningkatkan hubungan koalisi itu agar lebih besar untuk kepentingan pemilu mendatang.

"Jangan nafsu kekuasaan merasuk, karena posisi Atut belum ditetapkan menjadi tersangka apalagi terdakwa," katanya.

Komisi Pemberantasan Korupsi mencegah Atut ke luar negeri karena diduga mengetahui dugaan suap Ketua Mahkamah Konstitusi non aktif, Akil Mochtar, terkait sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten.

Kasus ini juga melibatkan adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, pengusaha Susi Tur Andayani.

Wakil Gubernur Banten, Rano Karno, sudah mengungkapkan, dia siap mengantikan Atut sebagai gubernur Banten.

Sebelumnya Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, menegaskan, partainya tidak pernah mendorong agar Atut meninggalkan posisinya sebagai gubernur Banten sehingga Rano Karno menggantikan posisinya.


http://www.antaranews.com/berita/401684/golkar-minta-pdi-perjuangan-tahan-diri