Jamaah haji banyak langgar ketentuan bagasi pesawat

Jeddah (ANTARA News) - Jamaah haji Indonesia banyak yang melanggar ketentuan batasan bagasi pesawat dan larangan membawa air zam-zam sehingga dari sembilan kloter pertama yang diberangkatkan Senin (21/10) tidak kurang empat troli barang disita petugas bandara.

Pantauan dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Senin, dari tiga kloter yaitu Kloter 1 Jakarta, Kloter 1 Makassar dan Kloter 1 Solo petugas menyita puluhan tas tentengan yang ternyata melebihi ketentuan maksimal 7 kilogram, demikian juga disita ribuan liter air zam-zam dari bagasi penumpang.

Petugas hanya membolehkan dua tas tentengan yaitu tas dada yang berisi dokumen dan tas resmi dari maskapai penerbangan seperti Garuda yang berwarna biru. Namun ada jamaah yang memaksa membawa satu atau dua tas tambahan sehingga terpaksa mereka memilah lagi barang apa yang harus dibawa dan mana yang harus ditinggalkan.

Ada juga jamaah yang memaksa berlari akan diperiksa petugas Garuda, namun tidak bisa masuk pada pemeriksaan kedua dan akhirnya pasrah meninggalkan barang yang melebihi batasan.

Sebelumnya petugas sudah memberikan peringatan berulang kali baik melalui ketua kloter maupun ketua rombongan, tetapi karena ada satu dua orang jamaah yang memaksa memasukkan air zam-zam ke bagasi akhirnya diikuti jamaah lain, bahkan di Kloter 1 Solo hampir semua bagasi ditemukan air zam-zam baik dalam kemasan botol kecil sampai ukuran lima liter.

Kepala Daerah Kerja Makkah Kantor Urusan Haji Indonesia, Arsyad Hidayat, mengaku prihatin dengan adanya jamaah yang mencoba-coba mengakali larangan bagasi itu, padahal tidak ada toleransi untuk soal bagasi itu.

Padahal menurut dia, petugas sudah berulang kali menyampaikan ketentuan tentang barang bawaan saat pulang itu kepada para jamaah, baik secara langsung melalui petugas sektor, kloter hingga melalui poster atau selebaran di lokasi pemondokan jamaah.

"Kalau sampai membawa barang-barang yang dilarang itu, pasti akan ketahuan, demikian juga kalau yang kelebihan bagasi maka tidak ada toleransi sehingga harus ditinggal," katanya.

Terkait dengan air zam-zam, Arsyad menjelaskan bahwa pihak maskapai sudah menyiapkan air zam-zam untuk para jamaah setiba di debarkasi masing-masing dimana untuk Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 5 liter per jamaah, sedangkan Saudi Airlines sebanyak 10 liter air zam-zam per jamaah.

Proses pemulangan jamaah haji Indonesia hingga Senin malam waktu setempat, tercatat sudah 29 kloter yang bergerak dari Makkah ke Bandara Jeddah, sementara yang sudah tiba di tanah air, sebanyak 17 kloter.

Hingga hari ke-41 (20/10), jumlah jamaah asal Indonesia yang wafat di Arab Saudi sebanyak 114 orang dengan rincian antara lain berasal dari embarkasi Surakarta (Solo) mencapai 26 orang, Bekasi 20 orang, Surabaya 12 orang, Jakarta 11 orang, serta Medan dan Batam masing-masing tujuh orang. (*)


http://www.antaranews.com/berita/401473/jamaah-haji-banyak-langgar-ketentuan-bagasi-pesawat