Indonesia dihebohkan dengan terbentuknya sebuah pola simetris atau yang biasa dikenal dengan sebutan Crop Circle di area persawahan Desa Jogotirto Berbah, Sleman, Yogyakarta. Berbagai spekulasi berkembang, ada yang mengkaitkannya dengan UFO, aktifitas mistik-supranatural, disebabkan angin puting beliung, hingga rekayasa tangan manusia.
Media-media seperti televisi, surat kabar, blogger, bahkan milis-milis internet berlomba-lomba mengangkat topik fenomena aneh yang biasanya dijumpai di negara-negara yang memiliki ladang gandum atau jagung seperti Inggris dan negara lainnya. Tetapi keanehan terjadi, Crop Circle kali ini terbentuk bukan di ladang gandum ataupun ladang jagung seperti biasanya, melainkan terbentuk di area persawahan.
Crop circle diduga muncul hanya dalam dua jam pada Sabtu 22 Januari 2011 malam. Kemunculannya diperkirakan antara pukul 21.00 sampai 23.00 Waktu Indonesia Barat. Menurut petani setempat, pada pukul 18.00 WIB keadaan sawah masih tampak normal saja dan tidak ada tanda - tanda mencurigakan.
Keesokan harinya, 23 January 2011 petani pemilik sawah tersebut terkejut dengan beberapa bagian sawah yang ditanami padi telah rubuh. Awalnya petani mengira padi yang rubuh akibat ulah dari hewan yang besar melintasi area persawahan, hingga seorang anak menunjukkan sebuah foto dari seorang anak pemilik sawah lainnya dari ketinggian. Ternyata padi-padi yang telah rubuh itu membentuk sebuah pola. Iya, pola inilah yang dikenal sebagai Crop Circle.
Berikut ini gambar-gambar dari area sawah tempat kemunculan Crop Circle, Desa Jogotirto Berbah, Sleman, Yogyakarta 23 January 2011.
Pola Diagram Crop Circle Sleman
Tanggapan beberapa pihak tentang Crop Circle
Beta - UFO
Direktur Beta - UFO Bayu Amus mengatakan pada media, bahwa dia tidak bisa bertindak jauh di lokasi Crop Circle, namun menurutnya karakteristik fisik tanaman disana menunjukkan bahwa Crop Circle itu asli.
Pertama, batang padi yang ada disana tak ada yang patah, “Cuma roboh seperti ditidurkan”.
Menariknya, pada dalam waktu sehari batang padi itu sudah mulai berdiri
tegak kembali. Jika itu merupakan rekayasa yang biasanya karena injakan
maka batang biasanya akan patah.
Kedua, setelah melakukan pengamatan, tak ada jejak mesin, manusia atau hewan.
Ketiga, robohnya batang padi tersebut searah jarum jam. Meski
ciri lain seperti panas atau gelombang elektromagnetik tak terlalu
terlihat, karakteristik fisik yang ada menunjukkan bahwa batang itu tak
patah, hanya dirobohkan hingga bengkok.
Secara sekilas tak ada gangguan elektromagnetik, radiasi pun belum bisa
diperiksa, katanya. Namun, Bayu menyatakan bahwa jika lembaga penelitian
serius mau berpartisipasi dan mengeceknya pada level mikroskopik, maka
keabsahan bisa lebih kuat.Pada CC asli biasanya tanaman mengalami
perubahan, misalnya sendi-sendinya membengkak dan tak patah. Kemudian,
batang yang tadinya lurus akan berbelok dengan sempurna.
Penyelidikan tim Beta-UFO menemukan bahwa posisi tanaman di Sleman
memang dalam keadaan rebahan. Perbedaannya dengan Crop Circle luar negeri hanya
terletak pada jenis tanaman, yaitu di luar negeri biasanya tanaman jagung dan gandum.
Pada penelitian-penelitian Crop Circle, frekuensi suara diketahui mampu
merebahkan tanaman dan membuatnya seakan-akan layu. Berdasarkan penelitian
Beta-UFO, Crop Circle di Sleman sama dengan Crop Circle yang ada di luar negeri.
Pada
kasus Sleman, warga juga mendengar suara mendengung atau gemuruh di
sekitar setengah jam pada pukul 23.00. Beta-UFO menyimpulkan bahwa
kemungkinan besar Crop Circle Sleman asli bukan buatan manusia.
Lapan - Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional
Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Sri Kaloka, di Desa Jogotirto, menegaskan, dari hasil penyelidikan Lapan, crop circle bukan merupakan jejak UFO.
Dijelaskannya, pola crop circle semacam ini banyak ditemukan di sejumlah negara di Eropa. Dan itu, kata dia, murni buatan manusia. Hanya saja, jika di luar negeri dibuat di area tanaman gandum, tebu, atau jagung, sedangkan di sini di area tanaman padi.
Dijelaskannya, salah satu bukti itu buatan manusia adalah, rebahan batang padi yang roboh menunjukkan akibat ditekan. Sehingga, batang padi itu tercabut sampai ke akar-akarnya, bukan pola ditimpa. Sri Kaloka mengatakan, petunjuk yang paling kuat ialah ditemukannya bekas lobang, tempat menancapkan tongkat atau pipa di tengah lingkaran.
Kuat dugaan, tongkat itu digunakan untuk sumbu dalam menggerakkan alat penekan batang padi. "Di bagian tengah, kami juga menemukan ada jalan dan jejak manusia. Yang ditunjukkan dengan adanya rebahan batang padi yang disisihkan dan ditata kembali. Ini menunjukkan bahwa sebelumnya ada orang masuk ke lingkaran itu," tutur Sri. Tak Ada Radiasi
Terkait dengan penegasan Lapan itu, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) juga mengutus orangnya ke lokasi corp circle. Dari hasil penelitian tidak ditemukan adanya radiasi di sawah.
Kabid Keselamatan dan Kesehatan Batan Yogyakarta M Yasid, menyebutkan,kesimpulan sementara tidak ada anomali pada tanah persawahan. Dalam artian semuanya normal seperti biasa, dan dari kadar radiasi tanah untuk kesimpulan sementara masih seperti biasa. Dalam artian tidak ada radiasi. Dijelaskannya, padi di persawahan itu masih bisa dikonsumsi seperti biasanya.
Studentmagz.com - Jejak Ufo Sleman Kerjaan Mahasiswa
Sehubungan dengan adanya pengakuan sebuah lewat blog, (www.studentmagz.com) Studentmagz blog yang tak diketahui penanggung jawabnya, memuat pemberitaan menyatakan CC Sleman merupakan hasil karya beberapa mahasiswa di Yogya yang sedang liburan.
Menurut pengakuan yang tercantum, seorang mahasiswa MIPA yang kebetulan tidak pulang kampung ketika liburan nekat ikut temannya ke Sleman. Mahasiswa ini bersama teman-temannya (enam orang) mengaku CC tersebut murni buatan mereka.
“Kami yang membuat jejak UFO ini adalah anak-anak Sains MTK dan Pertanian,” kata salah satu mahasiswa lulus SMA 2008 seperti dikutip dari blog tersebut. Mahasiswa itu terkenal pandai dalam matematika dan gila internet. Namun mahasiswa itu tak mau memberi tahu bagaimana cara membuat Crop Circle itu.
Ahli Fisika Universitas Diponegoro (Undip), Prof Dr Muhammad Nur DEA meyakini, fenomena crop circle yang terjadi itu bukan jejak UFO atau rekayasa manusia. Munculnya crop circle akibat terjadinya fenomena alam. Dari teori yang dia pelajari, crop circle terbentuk akibat proses plasma electrodynamic.
Dimana ion (yang bermuatan positif) dalam udara tertarik ke bumi (yang bermuatan negatif). Akibat proses electrodynamic tadi, dalam perjalanannya terjadi interaksi yang mengakibatkan timbulnya medan magnet. Medan magnet itulah yang menyebabkan munculnya crop circle yang sempat ditengarai sebagai jejak pesawat UFO.
Berikut ini adalah gambar pola makna Crop Circle Sleman dari website resmi cropcircleconnector
Para pengamat Crop Circle mengatakan bahwa kemungkinan munculnya Crop Circle ini di Indonesia, dikarenakan adanya hubungan antara kejadian alam cukup besar yang baru saja telah melanda Indonesia, yaitu meletusnya Gubung Merapi. Akan tetapi, benar atau tidaknya hal itu masih merupakan kontroversi.
Selang beberapa hari kemudian, pola serupa muncul di Bantul.
Crop Circle Kedua Muncul di Dusun Wanujoyo Kidul, Srimartani, Piyungan, Bantul 25 January 2011
Warga kembali menemukan sebuah pola aneh di area persawahan Bantul yang ternyata hanya berjarak 5 km dari area ditemukannya pola Crop Circle pertama. Bentuknya hampir mirip dengan yang ada di Sleman tetapi ukurannya lebih kecil, sekitar 30 meter sampai 40 meter. Crop circle di Sleman berukuran sekitar 60 meter..
Warga melaporkan adanya suara gemuruh mirip pesawat sebelum crop circle ditemukan.
Seorang warga yang tinggal 100 meter dari lokasi ditemukannya lingkaran
misterius itu mengaku mendengar suara gmuruh mirip pesawat yang terbang
rendah sekitar pukul 09.00. Namun, ia tak sempat melihat sumber suara
tersebut karena saat ia keluar rumah suara segera menghilang.
BETA-UFO : Crop Circle Sleman Bukan yang Pertama
Nur Agustinus, salah satu pendiri dari BETA-UFO Indonesia, mengatakan bahwa crop circle yang terjadi di Sleman, Yogyakarta, bukanlah yang pertama. Berdasarkan laporan yang diterima Beta - UFO, sebelumnya di Tuban, Jawa-Timur, pada tahun 1998 juga pernah terjadi fenomena crop circle. Akan tetapi tidak pernah ada yang menanggapinya dengan serius, sehingga tidak ada satupun dokumentasi ataupun bukti yang bisa mengabadikan kemunculan crop circle waktu itu.
Hingga saat ini belum ada 100% teori yang bisa dengan benar-benar menjelaskan bagaimana hingga pola misterius ini bisa terbentuk di Sleman maupun di Bantul.
Ataukah ada oknum lain yang bisa bertanggung jawab dengan kemunculan Crop Circle di kedua daerah ini ?
Maka dari itu, berikut ini izinkan saya membagikan sedikit 'sejarah tentang Crop Circle ' yang saya kutip dari informasi yang telah beredar di internet.
Pada
tahun 1991, dua pria dari Southampton, Inggris bernama Dave Chorley dan
Doug Bower mengaku telah membuat Crop circle sejak tahun 1976. Mereka
membuat crop circle tersebut hanya dengan menggunakan sebuah papan,
patok dan tali. Menurut mereka, hanya dengan menggunakan alat sederhana
itu, mereka dapat membuat sebuah lingkaran dengan diameter 12 meter
hanya dalam tempo 15 menit.
Majalah Time edisi 23 September 1991 menyebut pengakuan Chorley dan Bower dengan kutipan seperti ini :
"Pengakuan ini mengakhiri sebuah misteri paling populer yang pernah disaksikan Inggris dan dunia"
Benarkah anggapan majalah Time ? Apakah misteri ini telah terpecahkan?
Memang,
banyak dari crop circle adalah buatan manusia, namun para peneliti
menemukan karakteristik-karakteristik yang kelihatannya mustahil dapat
dibuat oleh manusia.
Karakteristik
Karakteristik yang ditemukan pada crop circle yang asli adalah sebagai berikut :
Batang gandum tidak patah
Pada
crop circle yang asli, tanaman gandum tidak patah. Ia hanya merunduk
seperti sebuah sendok plastik yang dipanaskan. Menurut para peneliti,
hal ini bisa diakibatkan oleh semburan elektromagnetik yang deras kearah
tanaman gandum hingga menambah kelembaban batang gandum yang
memungkinkannya untuk merunduk tanpa patah.
Lubang-lubang kecil pada batang gandum
Ciri
lainnya adalah ditemukan lubang-lubang kecil di batang gandum. Para
peneliti menduga bahwa lubang ini tercipta akibat adanya semburan
gelombang mikro yang terus-menerus yang menyebabkan kelembaban batang
gandum berubah menjadi uap panas yang kemudian mencari jalan keluar dari
batang gandum.
Pola Rumit
Memang,
manusia yang berusaha membuat crop circle mampu membuat pola yang
rumit, namun tidak dalam semalam. Crop circle asli terkadang memiliki
pola geometri yang asing bagi kebanyakan orang. Salah satunya adalah
pola Phi yang hanya berhasil dipecahkan oleh seorang ahli astrofisika.
Partikel Besi Mikro bermagnet
Ciri
lain yang hampir mustahil ditiru oleh manusia adalah adanya Partikel
Besi bermagnet yang ditemukan pertama kali oleh para peneliti dari BLT
Institute. Partikel besi bermagnet tersebut memiliki diameter 10-50
mikrometer dan terdistribusi secara merata dan linear di perimeter Crop
Circle. Menurut para peneliti, partikel besi ini mungkin muncul karena
terciptanya kolom udara yang terionisasi (Plasma Vortex).
Perubahan struktur Kristalin batang gandum
Ciri
lainnya adalah adanya perubahan struktur Kristalin pada tanaman
gandum. Karakter ini hampir dipastikan tidak dapat ditiru oleh orang
lain.
Perubahan komposisi kimiawi tanah
Peneliti lainnya juga menemukan pada beberapa kasus terjadi perubahan komposisi kimiawi tanah tempat terciptanya Crop circle.
Timbulnya medan magnet misterius di lokasi
Pada
crop circle yang asli, umumnya terdapat medan magnet yang sangat kuat
di dalam lingkaran formasinya. Medan magnet ini dapat mematikan
peralatan elektrik. Ciri ini tidak ditemukan pada crop circle buatan
manusia.
Tantangan Sains
Pada
tahun 2002, Discovery Channel menugaskan 5 insinyur aeronautic dan
austronautic dari MIT untuk membuat Crop Circle. Syaratnya mereka harus
membuat Crop circle yang paling tidak memiliki 3 ciri, yaitu :
1. Batang gandum yang tidak patah
2. Ada lubang-lubang uap pada batang gandum
3. Adanya partikel besi berdiameter 10-50 mikrometer yang tersebar merata secara linear di formasi Crop circle.
Tim
tersebut kemudian membuat sebuah crop circle, lalu berusaha memasukkan
3 karakter diatas. Mereka menggunakan microwave emitter untuk
meningkatkan suhu batang gandum hingga berubah menjadi uap. Mereka lalu
menggunakan flamethrower untuk menyemprot partikel besi. Namun ternyata
peralatan tersebut memakan terlalu banyak waktu dan tidak efektif
sehingga mereka terpaksa menggunakan pyrotechnic untuk menyebarkan
partikel besi secara merata.
Dengan seluruh teknologi canggih
yang digunakan, para insinyur MIT hanya dapat menghasilkan 2 ciri dengan
sempurna. Ciri ketiga, yaitu partikel besi tersebar tidak dengan
merata.
Lagipula menurut peneliti Crop circle, para tim tersebut
menggunakan ilmu pengetahuan dan peralatan canggih yang jelas diluar
jangkauan para Hoaxer lainnya.
Bukan hanya di Inggris, Percobaan
mereproduksi Crop circle ternyata pernah dilakukan oleh seorang
peneliti Jepang bernama Y. Ohtsuki (Crop circle pernah muncul di sawah
padi di Jepang).
Ia memang berhasil menciptakan karakter asli
crop circle yaitu dengan cara menjatuhkan bola api plasma ke sebuah
piringan yang ditaburi debu alumunium. Ya, karakteristik yang
sederhana-pun membutuhkan ilmu pengetahuan yang cukup rumit.
Pernah
suatu hari, para peneliti yang berusaha menciptakan kembali Crop
circle dengan segala karakteristiknya menggunakan derek seberat 40 ton
hanya untuk memasang penerangan agar mereka dapat bekerja pada malam
hari. Atraksi itu menarik banyak penonton yang ingin tahu.
Crop
circle asli muncul tanpa adanya atraksi dan keramaian seperti itu.
mereka hanya muncul dengan tiba-tiba. Jadi sains modern masih belum
bisa menjelaskan dengan sempurna fenomena ini.
Adakah penjelasan lain yang ditawarkan ?
Penjelasan Lainnya
Bagi
yang lain, ketika sains gagal mengungkap rahasia crop circle, mereka
sampai kepada penjelasan alternatif, Yaitu crop circle adalah buatan
alien.
Pada tahun 1966 terjadi laporan yang luar biasa aneh. Di
sebuah kota kecil di Tully, Queensland, Australia, seorang petani tebu
melaporkan adanya sebuah UFO yang terbang dari alang-alang. Ketika ia
menyelidiki lokasi terbangnya UFO tersebut, ia melihat alang-alang
diatas air rawa ditempat itu merunduk dalam pola lingkaran searah jarum
jam. Luar biasanya, jalinan yang tercipta dari alang-alang tersebut
mampu menahan berat 10 pria dewasa.
Di Inggris, beberapa saksi mata pernah melihat objek terbang tak dikenal pada malam munculnya Crop circle.Kesaksian seorang polisi yang
melihat tiga pria tinggi sedang mengamati ladang gandum. Ketika
petugas polisi menghampiri mereka, mereka lari dan menghilang. Dengan
segera polisi tersebut mendengar suara berdengung statik yang aneh, dan
ia menyaksikan batang-batang gandum mulai merunduk mengiringi suara
dengungan itu. Malam itu juga disekitar situ seorang saksi berhasil
memotret objek terbang tidak dikenal.
Apakah Crop circle adalah
jejak UFO yang tertinggal ? Ataukah kode rahasia yang ingin disampaikan
kepada umat manusia ? tentu saja tidak ada yang bisa memastikannya.
Namun
dugaan ini dibuat semakin panas akibat adanya pengakuan seorang mantan
sersan polisi di Inggris yang mengaku bahwa para petani di Inggris
dibayar oleh pihak militer untuk segera membuldoser crop circle segera
setelah mereka muncul.
Apakah militer Inggris mengetahui sesuatu yang tidak boleh diungkapkan ?
Crop Circle - Buatan Manusia
Jika pada 1991 dua orang Inggris bisa membuat Crop Circle, dengan peralatan sederhana yaitu hanya dengan menggunakan sebuah papan,
patok dan tali dalam waktu 15 menit, apakah kasus yang ada di Sleman dan di Bantul juga merupakan hal serupa ? Yaitu buatan tangan-tangan terampil yang ingin menyebarkan sensasi melukiskan pola cantik di tengah sawah untuk menutupi polemik politik yang sedang melanda Tanah Air ?
Ini adalah beberapa gambar proses pembuatan Crop Circle manual oleh manusia.
Untuk lebih jelas, anda bisa melihat proses pembuatan Crop Circle dalam video berdurasi 9 menit tentang 'How to make a Crop Circle' .