Asal-Usul Orang Jawa Versi Kompilasi

Penikmat sejarah yang sedang bertualang mencari asal-usul dan jati diri Nusantara agar sejarah Nusantara tidak bercampur aduk dengan legenda dan mitos.
0inShare

OPINI | 02 September 2012 | 17:47 Dibaca: 232 Komentar: 16 6 dari 6 Kompasianer menilai menarik

1. Adam

Adam (sekitar 5872-4942 SM) adalah dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara agama Islam, Yahudi, Kristen, maupun agama lain yang berkembang dari ketiga agama Abrahamik ini.

Adam, beristeri Hawa, antara lain berputra Syst.

2. Set (Syits)

Syits adalah anak laki-laki dari Adam dan Hawa. Ia dilahirkan pada saat Adam berumur 130 tahun (Kejadian5:3). Set merupakan saudara dari Kain (Qabil) dan Habel (Habil).

Syst adalah putra Nabi Adam AS yan mempunyai wajah paling mirip dengan ayahnya sebagai ganti Habil yang terbunuh oleh Qabil.

Syits, beristeri Dewi Siti Mulat, antara lain berputra

3. Sayid Anwas, antara lain berputra

4. Sultan Kinan (Qinan), antara lain berputra

5. Sultan Manail (Mahla’il), antara lain berputra

6. Sultan Barat (Yarid), antara lain berputra

7. Idris

Idris (sekitar 4533-4188 SM) adalah salah seorang rasul yang pertama kali diberikan tugas untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya. Ia diberikan hak kenabian oleh Allah setelah Adam dan Syits.

Dikatakan bahwa Idris lahir dan tinggal di Babil, Iraq, untuk berdakwah kepada kaumnya yang bernama Bani Qabil dan Memphis. Sedangkan beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di daerah Munaf, Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur’an.

Idris, antara lain berputra

8. Sultan Muntawal (Matulsalkh), antara lain berputra

9. Sultan Lemah (Lamik), antara lain berputra

10. Nuh

Nuh (sekitar 3993-3043 SM) adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Qur’an. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Diperkirakan ia tinggal di wilayah Selatan Irak modern. Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru dan 43 kali dalam Al-Qur’an.

Menurut Al-Qur’an, ia memiliki 4 anak laki-laki yaitu Kan’an, Sem, Ham, dan Yafet. Namun Alkitab hanya mencatat, ia memiliki 3 anak laki-laki Sem, Ham, dan Yafet. Kitab Kejadian mencatat, pada jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh Bumi; hanya ia sekeluarga (istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya) dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi Bumi.

Nuh, antara lain berputra

11. Sam/Sem, antara lain berputra

12. Prabu Irparsat (Arfakhshad), antara lain berputra

13. Baginda Saleh (Salikh), antara lain berputra

14. Sayidin ‘Anbar (Abir), antara lain berputra

15. Sultan Rangu (Ra’u), antara lain berputra

16. Prabu Susuruh (Sar’u), antara lain berputra

17. Sayidina Kur (Nahur), antara lain berputra

18. Patih Nadjar (Azar), antara lain berputra

19. Ibrahim

Ibrahim (sekitar 1997-1822 SM) merupakan nabi dalam agama Samawi. Ia mendapat gelar dari Allah dengan gelar Khalil Allah (Sahabat Allah). Selain itu ia bersama anaknya, Isma’il terkenal sebagai pengasas Kaabah. Ia diangkat menjadi nabi sekitar pada tahun 1900 SM, diutus untuk kaum Kaldan yang terletak di kota Ur, negeri yang disebut kini sebagai Iraq. Ibrahim dianggap sebagai salah satu nabi Ulul Azmi.

Ibrahim, antara lain berputra

20. Isma’il

Isma’il (sekitar 1911-1779 SM) adalah seorang nabi dalam kepercayaan agama Samawi. Isma’il adalah putera dari Ibrahim dan Hajar, kakak kandung dari Ishaq, tetapi berbeda ibu. Ia dianggap menjadi nabi pada tahun 1850 SM. Ia tinggal di Amaliq dan berdakwah untuk Qabilah Yaman, Mekkah. Namanya disebutkan sebanyak 12 kali dalam Al-Qur’an. Ia meninggal pada tahun 1779 SM di Mekkah. Secara tradisional ia dianggap sebagai Bapak Bangsa Arab.

Isma’il, antara lain berputra

21. Sayidina ‘Ujar.

Dalam http://media.isnet.org/islam/Silsilah/Muhammad03.html tidak terdapat nama ‘Ujar, tetapi Nabith, berputra Yashjud, berputra Tayrah, berputra Nahur, berputra Muqawwam, berputra Udad, berputra ‘Adnan, berputra Mu’ad, berputra Nizar, berputra

22. Sayidina Malar (Mudar), antara lain berputra

24. Sayidina Ilyah (Ilyas), antara lain berputra

25. Sayidina Malrikah (Mudrika), antara lain berputra (26) Khuzayma, berputra (27) Kinana, berputra (28) Al-Nadr (Al-Quraysh), berputra (29) Malik, berputra (30) Fihr, putra (31) Ghalib, putra (32) Lu’ayy,

26. (33) Sayidina Kangat (Ka’ab), antara lain berputra

27. (34) Sayidina Marah (Murra), antara lain berputra

28. (35) Prabu Kalap (Kilab), antara lain berputra

29. (36) Sayidina Kasa (Qussay (Zaid)), antara lain berputra

30. (37) ‘Abdulmanab (‘Abdu Manaf (Al-Mughira)), antara lain berputra

31. (38) Baginda Sim (Hashim (‘Amr) (Banu Hashim)), antara lain berputra

32. (39) ‘Abdul Muntalib (Abul Muthalib (Shaiba)), antara lain berputra

33. (40) ‘Abdullah, berputra

34. (41) Sayidina Maulana (Gusti Rosul = Muhammad SAW)

Muhammad SAW adalah pembawa ajaran Islam dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi dan rasul yang terakhir. Menurut sirah (biografi) yang tercatat tentang Muhammad, ia disebutkan lahir sekitar 20 April 570/571, di Mekkah dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz (Arab Saudi saat ini). Beliau haram digambarkan dalam bentuk patung ataupun gambar ilustrasi.

Michael H. Hart dalam bukunya The 100 menilai Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal spiritual maupun kemasyarakatan. Hart mencatat bahwa Muhammad mampu mengelola bangsa yang awalnya egoistis, barbar, terbelakang dan terpecah belah oleh sentimen kesukuan, menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan dan kemiliteran dan bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia.

Silsilah Muhammad SAW: http://id.wikipedia.org/wiki/Silsilah_keluarga_Muhammad

Muhammad, beristeri Khadijah, antara lain berputra

35. (42) Fatimah

Fatimah (606/614 - 632) atau lebih dikenal dengan Fatimah az-Zahra (Fatimah yang selalu berseri), putri bungsu Nabi Muhammad dari perkawinannya dengan istri pertamanya, Khadijah.

Fatimah, bersuamikan Ali bin Abi Thalib, antara lain berputra

36. (43) Sayidina Kusen ( Husain bin Ali bin Abi Thalib) (699 – 767 M), antara lain berputra

37. (44) Sayidina Maulana Zainal ‘Abidin

Ali bin Husain bin Ali (658-713). Ia anak dari Husain bin Ali dan cicit dari Muhammad SAW. Ia dikenaldengan julukan Zainal Abidin karena kemuliaan pribadi dan ketakwaannya dan as-Sajjad sebagai tanda “orang yang terus melakukan sujud dalam ibadahnya”.

Sayidina Maulana Zainal ‘Abidin, antara lain berputra

38. (45) Sayidina Maulana Zainal ‘Alim, antara lain berputra

39. (46) Syekh Zainal Kabir (Zainal Kubro), antara lain berputra

40. (47) Syekh Namudinilkabir (Namudin Al Kubro), antara lain berputra

41. (48) Syekh Namujuldinil Kobra (Najmudin Kubro), antara lain berputra

42. (49) Syekh Sema’un (Sama’un), antara lain berputra

43. (50) Syekh Chasan (Hasan), antara lain berputra

44. (51) Syekh ‘Abdullah, antara lain berputra

45. (52) Syekh ‘Abdulrahman (Abdurrahman), antara lain berputra

46. (53) Syekh Maulana Mahmudinilkabir (Maulana Mahmudin Al-Kubro), antara lain berputra

47. (54) Syekh Mahmuddinilkobra (Jamaludin Jumadil Kubro)

Syekh Jumadil Qubro berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah. Ia diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Sayidina Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW.

Syekh Jumadil Qubro, antara lain berputra

48. (55) Maulana Iskak (Maulana Ishaq), beristeri Dewi Sekardadu

Dewi Sekardadu merupakan putri Prabu Menak Sembuyu, putra Brawijaya V, putra Bhre Wirabumi.

Maulana Ishaq, beristeri Dewi Sekardadu antara lain berputra

49. (56) Sunan Giri (Prabu Satmata)

Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Ia lahir di Blambangan tahun 1442. Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden ‘Ainul Yaqin, dan Joko Samudra. Ia dimakamkan di Desa Giri, Kebomas, Gresik.

Sunan Giri merupakan keturunan Rasulullah Muhammad SAW, yaitu melalui jalur keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad Al-Baqir, Ja’far Ash-Shadiq, Ali Al-uraidhi, Muhammad an-Naqib, Isa ar-Rumi, Ahmad Al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali’ Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan), Jamaluddin Akbar Al-Husaini (Maulana Akbar), Maulana Ishaq, dan ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri). Umumnya pendapat tersebut adalah berdasarkan riwayat pesantren-pesantren Jawa Timur, dan catatan nasab Sa’adah BaAlawi Hadramaut.

Namun silsilah tersebut tidak sinkron dengan Syekh Jumadil Qubro yang diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW. Pasalnya bila mengacu pada silsilah tersebut, maka Syekh Jumadil Qubro merupakan keturunan ke-19 dari Sayidina Husain bin Ali .

Sunan Giri, beristri Dewi Murthosiah, antara lain berputra

50. (57) Syekh Wali Lanang, antara lain berputra

51. (58) Sunan Giri II, antara lain berputra

52. (59) Pangeran Saba, antara lain berputra

53. (60) Nyi Sabinah

Ki Ageng Pemanahan atau Ki Gede Pamanahan, adalah pendiri Desa Mataram tahun 1556, yang kemudian berkembang menjadi Kesultanan Mataram di bawah pimpinan putranya, Sutawijaya yang bergelar Panembahan senapati.

Ki Ageng Pemanahan adalah putra Ki Ageng Henis, putra Ki Ageng Sela. Ia menikah dengan sepupunya sendiri, yaitu Nyai Sabinah, putri Nyai Ageng Saba (kakak perempuan Ki Ageng Henis). Berarti Nyai Sabinah adalah putri Pangeran Saba.

Nyi Sabinah, bersuamikan Ki Ageng Mataram (Pemanahan), antara lain berputra

54. (61) Sutawijaya

Danang Sutawijaya adalah putra sulung pasangan Ki Ageng Pemanahan dan Nyai Sabinah. Menurut naskah-naskah babad, ayahnya adalah keturunan Brawijaya V, raja terakhir Majapahit, sedangkan ibunya adalah keturunan Sunan Giri, anggota Walisongo.

Nyai Sabinah memiliki kakak laki-laki bernama Ki Juru Martani, yang kemudian diangkat sebagai patih pertama Kesultanan Mataram. Ia ikut berjasa besar dalam mengatur strategi menumpas Arya Penangsang pada tahun 1549.

Sutawijaya juga diambil sebagai anak angkat oleh Hadiwijaya (Jaka Tingkir), bupati Pajang, sebagai pancingan, karena pernikahan Hadiwijaya dan istrinya sampai saat itu belum dikaruniai anak. Sutawijaya kemudian diberi tempat tinggal di sebelah utara pasar sehingga ia pun terkenal dengan sebutan Raden Ngabehi Loring Pasar.

Keterangan:

*) Angka di dalam kurung itu versi http://media.isnet.org/islam/Silsilah/Muhammad03.html.

*) Nama di dalam kurung itu versi http://media.isnet.org/islam/Silsilah/Muhammad03.html dan bahasa Arab. Sementara nama tidak di dalam kurung itu versi bahasa Jawa.

*) Nama di dalam kurung no. 8-9 dan 12-14 versi http://answering-islam.com/family_tree.htm, saya memakainya karena memiliki kemiripan nama.

(sumber: Buku “Misteri Sykeh Siti Jenar Peran Wali Songo dalam Mengislamkan Tanah Jawa”, http://media.isnet.org/islam/Silsilah/Muhammad03.html, Wikipedia)

Banyu Wijaya