Memasak mungkin telah memiliki sejarah 126.000 hingga 781.000 tahun, ujar sejumlah peneliti.
Neanderthals sejak 36.000 tahun lalu telah mengkonsumsi sayuran, bahkan ada beberapa yang mereka masak sebelumnya, menurut sebuah penelitian baru.
Penelitian yang dipublikasikan online pada PNAS, 27 Desember lalu, dianalisa dari beberapa materi yang tersisa dalam gigi kalkulus dari tujuh gigi tiga Neanderthal dari Belgia dan Irak. Spesimen tersebut diperkirakan masing-masing berusia sekitar 36.000 dan lebih 50.000 tahun.
“Data kami menunjukkan bahwa Neanderthal berada dalam lingkungan suatu spektrum makanan nabati sebagai makanan mereka, seperti biji rumput (Triticeae cf. Hordeum), biji-bijian (Phoenix), kacang-kacangan (Faboideae), berbagai umbi-umbian serta tanaman lain yang belum teridentifikasi dan beberapa diantaranya dikonsumsi sebelum dimasak,” menurut makalah riset tersebut.
“Banyaknya sisa dari tanaman menunjukkan adanya kerusakan sebagai tanda khusus pernah dimasak.”
Para peneliti menemukan bahwa kerusakan pada tumbuh-tumbuhan ini sangat sesuai dengan akibat adanya pola memanggang atau merebus.
Penelitian sebelumnya, seperti penemuan tungku dan bahan bakar, telah menandakan bahwa Neanderthal dapat memasak, namun ini adalah penelitian pertama yang menemukan bukti langsung atas perilaku tersebut.
“Bukti lain menunjukkan bahwa pola pencarian makanan Neanderthal banyak kemiripan dengan manusia modern, seperti hewan buruan kecil, sumber makanan laut, makanan nabati, penggunaan api, beberapa masakan dan pengolahan makanan lainnya. Perilakau ini kemungkinan telah berkembang kembali hingga jaman Pertengahan Pleistocene (126.000 hingga 781.000 tahun lalu),” ujar para peneliti dalam makalah mereka, mengutip sebuah penelitian pada 2009.