Matahari akan berkembang menjadi sebuah nebula yang sama saat mati.
Bill Snyder, seorang astrofotografer menggambarkan bagaimana matahari akan mati, yaitu saat mengambil gambar Dumbbell Nebula, sebuah awan gugusan bintang yang menunjukkan masa kematian matahari.
“Semua perluasan gas dan debu dalam gambar ini ada dalam bintang itu,” kata Snyder, seperti dikutip dari laman Daily Mail.
Saat matahari mati, ia meniup lapisan gas terluar, yang membentuk sebuah awan besar yang diterangi oleh inti bintang mati tersebut. Matahari akan berkembang menjadi sebuah nebula yang sama saat mati, dalam waktu 5 milyar tahun mendatang.
“Nebula Dumbbell kira-kira 1360 tahun cahaya dari bumi. Ini merupakan target yang tampak dalam teleskop amatir maupun teropong,” kata Synder.
Dumbelle Nebula sendiri ditemukan secara tidak sengaja pada 1764. Saat itu, astronom Charles Messier sedang menyusun daftar objek langit tersebar, yang bukan termasuk komet.
Objek ke 27 dari daftar yang disusun Messier itu kini diketahui sebagai M27 atau Dumbbell Nebula. Dengan cahaya yang terbentuk seperti dumbell (alat untuk angkat beban), ini merupakan planet nebula atau tipe nebula yang terbentuk dari matahari saat fusi nuklirnya berhenti di inti matahari.
Dibutuhkan 1360 tahun cahaya bagi manusia untuk mencapai M27. Pengukuran material perluasan dari M27 telah menyebabkan perkiraan bahwa ‘penyemburan kulit matahari’ dimulai antara 3 ribu dan 48 ribu tahun yang lalu, dengan tambahan 1360 tahun yang dibutuhkan cahaya M27 untuk mencapai kita.
Secara fisika, untuk memahami M27 tentu sulit dilakukan di abad ke-18. Istilah 'planet nebula' sendiri datang untuk menyebut planet gas raksasa, seperti Jupiter.
Sampai saat ini, banyak hal yang tetap misterius mengenai bipolar planet nebula seperti M27, termasuk kekuatan yang mengandung ledakan lapisan terluar gas bintang.
Nebula Dumbbell terbentang melintasi 4.5 tahun cahaya, melebihi daripada jarak antara matahari dan bintang terdekat matahari.