Jejak Nabi Nuh, dalam Gen Leluhur Nusantara (Haplogroup O1aM119)

Jika mencermati Evolutionary tree of Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, diperkirakan Keluarga Nuh berasal dari Haplogroup IJK, yang merupakan pangkal percabangan keturunan Sem bin Nuh (Haplogroup IJ) dan Yafet bin Nuh (Haplogroup K). Dengan demikian keturunan Nabi Adam yang selamat dari Banjir Nuh, berasal dari 8 komunitas, yakniHaplogroup A, B, C, D, E, G, H dan IJK.


Setelah terjadinya Bencana Nuh, pada sekitar 13.000 tahun yang silam , setidaknya muncul 3 kelompok pengikut Nabi Nuh, yaitu :


- Kelompok Timur, dipimpin Yafet bin Nuh, diperkirakan mendiami Sundaland (Paparan Sunda). Mereka kebanyakan berasal dari Haplogroup IJK, dan dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagaiHaplogroup K, kemudian berkembang menjadi Haplogroup L, M, NO, P, S dan T.




- Kelompok Tengah, dipimpin Sem bin Nuh, diperkirakan mendiami Asia Tengah. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, G dan H, dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup IJ, kemudian berkembang menjadi Haplogroup I dan Haplogroup J.



- Kelompok Barat, dipimpin Ham bin Nuh, diperkirakan mendiami daratan Afrika. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, A, B, C, D, dan E.





Yafet dan Leluhur Nusantara


Untuk dipahami, selepas banjir Nabi Nuh di Nusantara atau lebih tepatnya di Sundaland, muncul satu komunitas Bani Adam (Kelompok Timur), yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup K atau dalam istilah Plato dikenal dengan “Peradaban Atlantis”.



Komunitas ini, pernah mencapai peradaban yang tinggi selama ratusan tahun, akan tetapi kemudian hancur diterjang banjir pada sekitar tahun 9.600 SM. Komunitas ini akhirnya berpencar ke segala penjuru bumi. Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai


Setelah situasi di Nusantara dirasakan cukup tenang, sekelompok kecil dari bangsa Sundaland mulai “pulang kampung”. Dan pada puncaknya, mereka datang dalam jumlah besar, pada sekitar tahun 2.500 SM – 1.500 SM. Mereka ini kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu

Pada sekitar tahun 300 SM, datang dalam jumlah yang besar kelompok bangsa dari Asia Selatan (India) dan Asia Tengah,yang dikenali sebagai Deutero Melayu dan membawa pengaruh budaya Hindustan di Nusantara.

Bangsa-Bangsa di Nusantara, sebagian besar merupakan hasil pembauran dari 2 komunitas ini, yaitu Proto Melayu dan Deutero Melayu. Mereka merupakan zuriat (keturunan) dari Yafet bin Nuh (Haplogroup IJK), yang berkembang menjadiHaplogroup K, kemudian memunculkan ras baru Haplogroup NO. Dari Haplogroup NO inilah, kemudian muncul bangsa Nusantara (bangsa Austronesia), yang di dalam Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, dikenali sebagaiHaplogroup O1a-M119

WaLlahu a’lamu bishshawab