Padang (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam kuliah umum di Kampus Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, Sabtu, berbicara mengenai pentingnya mempertahankan keberadaan pasar tradisional yang memiliki multifungsi.
"Pasar tradisional harus terus kita pertahankan, tidak sekadar sebagai tempat transaksi jual beli, tetapi dapat berkembang menjadi lokasi yang multifungsi. Memiliki fungsi sosial dan budaya," kata Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi.
Menurut dia, barang-barang yang dijual di pasar tradisional tak kalah bagus dengan komoditas di mal. Apalagi barang-barang di pasar tradisional kebanyakan produksi dalam negeri.
"Di pasar tradisional itu kebanyakan barang dalam negeri, bukan impor seperti yang di mal," ungkap dia.
Pasar tradisional, menurut dia, bisa dijadikan primadona bagi pengunjung melalui penyediaan dan penataan jajanan pasar yang menjadi daya tarik masyarakat. Sedangkan masyarakat yang berbelanja ke pasar tradisional, membantu menggerakkan perekonomian nasional.
"Barangnya itu dari produksi usaha mikro, atau pengusaha kecil. Ini membantu untuk bisa meningkatkan taraf hidup mereka," jelas Joko Widodo yang mantan Wali Kota Solo.
Dia memberi contoh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini melakukan penataan PKL (pedagang kaki lima) di Blok G Pasar Tanah Abang. "Para PKL yang selama ini berjualan memadati pinggiran jalan Pasar Tanah Abang kami relokasi ke Blok G," katanya.
Menurut Jokowi, saat ini para PKL yang direlokasi ke Blok G Pasar Tanah Abang telah menempati kios-kios yang disediakan. Di sana nantinya akan disediakan tempat parkir kendaraan, agar pembeli datang dan para pedagang tidak kembali lagi berjualan di jalan.
"Pasar Tanah Abang akan kita kembangkan menjadi pasar yang lebih baik dan tertib sehingga banyak pembeli yang datang ke sana," ujarnya.
http://www.antaranews.com/berita/393269/jokowi-pertahankan-pasar-tradisional