Bantul (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X enggan mengomentari pencalonan anggota legislatif pada Pemilu 2014 terhadap kedua menantunya yaitu KPH Wironegoro dan KPH Purbodiningrat.
"Soal itu (pencalonan) urusane dhewe-dhewe (itu urusannya sendiri-sendiri, Red)," kata Sultan menjawab pertanyaan wartawan seputar pencalonan kedua menantunya usai Syawalan bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, di Bantul, Sabtu.
KPH Wironegoro merupakan suami dari putri pertama Sultan, GKR Pembayun yang mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR RI melalui Partai Gerindra, sedangkan KPH Purbodiningrat sebagai caleg DPRD DIY dari PDI Perjuangan.
Dalam acara Syawalan dan silaturahmi Gubernur DIY bersama Bupati Bantul dan unsur musyawarah pimpinan daerah (muspida) dan muspika setempat, kedua menantu turut hadir mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan HB X beserta istrinya GKR Hemas.
Sultan tidak menbantah bahwa keikutsertaan kedua menantunya dalam acara Syawalan tersebut merupakan ajang untuk lebih memperkenalkan mereka berdua pada warga Bantul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
"Kalau ikut (Syawalan) ya boleh, masa saya katakan tidak," kata Raja Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat tersebut.
Sebelum acara usai, KPH Wironegoro terlihat lebih dahulu meninggalkan tempat, sementara Purbodiningrat bersama istrinya menunggu acara usai saat Sultan bersama GKR Hemas dan Bupati Bantul bersalam-salaman dengan seluruh tamu undangan.
Sementara itu, Purbodiningrat saat ditemui usai acara tidak mau berkomentar banyak terkait kehadirannya dalam acara Syawalan Gubernur DIY dengan Pemkab Bantul dan masyarakat Bantul. "Ini saya ada undangan kok," katanya.
Namun saat ditanya apakah kehadirannya dalam acara itu bermuatan politik menjelang Pemilu 2014, dirinya hanya tersenyum dan mengaku bahwa dirinya juga memperoleh undangan untuk hadir dalam acara ini.
"Enggak, ini karena ada undangan. Kalau nggak ada undangan ya saya nggak hadir," katanya singkat.
http://www.antaranews.com/berita/393284/sultan-enggan-komentari-pencalegan-kedua-menantunya