Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai pendekatan dalam konsep Keamanan Nasional bukan hanya terkait keamanan namun juga meliputi ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan komunitas.
"Buku ini membahas bahwa model paradigma Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional saat ini sudah kuno yang hanya beorientasi keamanan negara terhadap serangan komunal atau negara antar negara," kata TB Hasanuddin dalam peluncuran dan diskusi buku "Arsitektur Keamanan Nasional" karyanya di Pers Room DPR, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan Kamnas dalam konteks kekinian bisa dipahami bahwa ancaman dari luar negeri bisa dari militer dan nir militer. Ancaman itu menurut dia bisa menyarang tanpa senjata dan pasukan.
"Kamnas bisa dilakukan oleh nonmiliter dan atas dasar kebebasan serta Hak Asasi Manusia," ujarnya.
Selain itu menurut dia, Kamnas bukan hanya tanggung jawab militer tetapi masyarakat.
Dia juga mengatakan dalam konsep Kamnas, masyarakat tidak bisa dikorbankan untuk bela negara.
"Kamnas meniscayakan adanya kebebasan dari kekurangan makanan dan minuman serta kebebasan dari rasa takut," ujarnya.
Selain itu menurut dia, dalam buku itu juga dibahas mengenai Hukum Disiplin Militer (HDM) bahwa seorang prajurit yang melakukan tindak pidana maha harus diselesaikan secara pidana.
http://www.antaranews.com/berita/404003/legislator-pendekatan-kamnas-bukan-hanya-keamanan