Terletak di Desa Depok Kecamatan Depok yang dulu termasuk wilayah Kecamatan Plumbon. Menurut penuturan penjaganya, masjid ini lebih dulu dibangun dibandingkan bangunan masjid Kasepuhan yang ada di Cirebon. Dibangun oleh penyebar Islam sebelum Sunan Gunungjati (awal Abad ke-XV Masehi). Hal ini diperkuat penuturan penjaga masjid tua lainnya yaitu Masjid Pesalakan. Bahwa menurut tulisan dari sultan Sepuh kepada rombongan dari Cikarang yang ingin melihat masjid tertua di Cirebon, ditunjukkan tiga masjid pertama Masjid Pesalakan, Masjid Megugede Plered dan Masjid al-KAromah Depok.
Masjid ini memiliki kesamaan arsitektur dengan beberapa bangunan masjid tua lainnya di Cirebon. Pada bagian luar dilingkari tembok dari bata mereh dengan satu pintu utama dan dua pintu samping. Semua pintu masuk tersebut tidak terlalu tinggi untuk dilewati orang dewasa. Pada bagian dalam terdapat ruang utama dan ruang pawestren. Ruang utama juga memiliki ketinggian yang rendah antara atap dengan latai. Mihrabnya berupa bagian dinding yang menjorok ke depan persegi empat. Dengan mimbar dari kayu jati yang masih asli beserta sebuah cis (tongkat besi).
Ruang utama masjid ini dibatasi dengan tembok yang tidak menyangga atap. Salah satu cirri masjid tua yang ada di Cirebon. Dengan ruang untuk wanita pada bagian kiri masjid.
Untuk menuju masjid ini, dari arah Cirebon bisa turun di pasar Jamblang kemudian menggunakan angkot ke Depok atau menggunakan Ojek kea rah selatan sekitar 8 Kilometer. Masjid ini terletak dipinggir sungai dan di tengah sawah. Relative jauh dari permukiman penduduk.(Hakim Syukrie)