Peradaban Islam di Era Safawi (2)

Peradaban Islam di Era Safawi (1)

Masjid e-Shah di Isfahan, Iran, merupakan salah satu bukti puncak kegemilangan arsitektur Safawi.
Sebagai raja, Syah Abbas I berhasil menciptakan sistem politik yang kuat, sehingga proses pemusatan pemerintahan dan ekonomi berjalan efektif.

Perubahan sistem pertahanan dan keamanan yang semula bertumpu pada dukungan prajurit Qizilbasy yang berasal dari keturunan Turki dan kemudian digantikan oleh prajurit keturunan Kaukasus, merupakan salah satu upaya pemusatan pemerintahan paling berhasil yang pernah dilakukan Syah Abbas I.

Meski kebijakan politik ini menimbulkan gejala pertentangan etnis baru—di samping pertentangan etnis lama yang tumbuh sejak masa kekuasaan Syah Isma’il I antara unsur Persia dan unsur Turki—karena keberanian dan kemampuan penguasaan strategi politik yang dimilikinya, Syah Abbas I berhasil meredam pertentangan etnis tersebut.

Pemusatan ekonomi

Perubahan sistem pertahanan dan keamanan terpusat yang dilakukan oleh Syah Abbas I menuntut adanya dukungan sistem ekonomi yang memadai untuk mendanainya. Atas dasar itu,

Syah Abbas I pun melakukan pemusatan kekuasaan dengan cara mengalihkan tanah negara yang semula berada di bawah pemerintahan provinsi menjadi tanah raja yang dikuasai langsung oleh pemerintah pusat.

Perkembangan dalam bidang pendidikan di masa Syah Abbas I juga tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pemusatan ekonomi, terutama dalam bidang pertanian. Para penguasa Safawi memang dikenal gemar bercocok tanam. Karenanya, tak mengherankan jika lahan pertanian milik syah (khasha atau khalisha) terus bertambah.

Guna mendukung sistem pertanian ini, Pemerintah Safawi juga melakukan pembenahan terhadap sistem perwakafan. Perolehan negara dari sektor pertanian yang terus bertambah ini telah memungkinkan Syah Abbas I mampu membangun dan membiayai penerapan sistem pendidikan Syiah yang diciptakannya.


Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya