Ke elokan jalan lurus lintas Mogang-Palipi, Samosir cukup memacu adrenalin kaula muda diatas motor yang ditunggani. Memacu dengan kecepatan tinggi bak pembalap yang sering tampil di televisi menikmati mulusnya jalan provinsi yang melintas mulai dari Mogang hingga Palipi. Tantangan penuh resiko karena nyawa jadi taruhan tak lagi di hiraukan, sehingga melirik ataupun mengunjungi sebuah
monumen bersejarah yang terletak di pusat Kota Mogang-Palipi, tak menyisakan waktu bagi mereka yang hobi ugal-ugalan diatas sepeda motor. Atau mungkin karena tempat bersejarah ini sedikit tampak kurang terawat hingga orang yang melintas terkesan kurang tertarik untuk berkujung. Namun itu hanya opini dari penulis yang terlalu bangga karena memiliki kesempatan untuk mengenal lebih dekat tempat-tempat bersejarah di kampung halamannya.
Sekilas, ruma batak yang berdiri kokoh dengan sebuah patung di pusat kota Palipi ini, tampak hanya sebagai sebuah taman layaknya kota-kota besar di tanah air. Namun begitu tempat ini di kunjungi, maka sejarah sosok seorang Pahlawan dari Samosir akan terungkap lewat ukiran yang terpahat indah bertuliskan “MONUMEN VETERAN PEJUANG KEMERDEKAAN RI TAHUN 45″. Adalah Johannes Hutagodang Sinaga, Sh, kelahiran Samosir 17 Desember 1924 ini memiliki catatan sejarah perjalanan hidup yang cukup membanggakan, khususnya bagi warga ber marga Sinaga dan umumnya bagi warga Samosir. Mengawali pendidikan di H.I.S pada tahun 1932-1939, kemudian masuk ke MULO pada tahun 1939-1942 dan menduduki jenjang pendidikan SMU LPPU pada tahun 1951-1953 dilanjutkan dengan mengambil Fakultas Hukum di Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 1953-195. Namun demikian Johannes Hutagodang Sinaga, Sh mampu mengimbangi pendidikan sipilnya sambil mengambil pendidikan militer dalam waktu yang bersamaan yakni Pendidikan Militer Seinen Renseisnyo Medan pada tahun 1944, Sekolah Territorial Tegallega Bandung pada tahun 1952, Pendidikan Perwira pada tahun 1954 dan Seskoad pada tahun 1966.
Johannes Hutagodang Sinaga, Sh tergolong sebagai pemuda batak yang penuh talenta, hal ini di ungkap melalui catatan riwayat pekerjaannya yang cukup pantastis, mulai dari Pemuda Pejuang/Wk.Ketua Barisan Pegawai Muda Tapanuli, Kepala Staf Brigade Xi Komandemen Sumatera Tapanuli, Sekretaris Gubernur Militer, Oditur Militer Tinggi, Anggota DPR/MPR Ri hingga Ketua Komisi II Politik Dalam Negeri.
Dari sekian banyak catatan sejarah yang terukir di Monumen Veteran Pejuang Kemerdekaan RI Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ini, telah berhasil mencitrakan antusias orang batak asal Pulau Samosir akan arti pentingnya pendidikan sekaligus telah membuktikan bahwa setelah era Sejarah Pejuang Tanah Batak yakni Raja Sisingamangaraja, orang samosir mampu mengikuti jejal perjuangan Nenek Moyang nya. Satu diantaranya adalah Johannes Hutagodang Sinaga, Sh asal Kecamatan Palipi-Samosir. Sejarah perjuangan panjangnya di abadikan melalui sebuah bangunan sejarah dengan luas kurang lebih 50 meter yang dilengkapi dengan Ruma Batak, Gedung Junag dan Monumen Veteran Pejuang 45 Johannes Hutagodang Sinaga. Sayang, tempat yang sebenarnya mampu menjadi Icon kota Mogang-Palipi, Samosir ini terkesan diabaikan.
bonpasnews