Kemarin saya ngobrol dengan teman Malaysia sambil makan siang. Kami diskusi tentang kejayaan bangsa Nusantara sebelum kedatangan bangsa-bangsa asing (Portugis, Inggris, Belanda). Bangsa asing pertama yang menginjakkan kaki di Nusantara menurut catatan sejarah adalah bangsa Portugis di Malaka, tahun 1511, sedang Belanda datang kemudian di akhir abad 16.
Saya penasaran tentang masa penjajahan yang katanya tiga ratus lima puluh tahun itu. Bagaimana sebenarnya keadaan bangsa kita saat itu, apakah benar-benar dijajah? Karena saya pernah baca juga bahwa Belanda sebenarnya betul-betul menguasai seluruh Nusantara dalam jangka waktu yang jauh lebih pendek, yaitu kurang dari 50 tahun.
Saya kira ini perlu diluruskan dalam buku-buku sejarah. Karena ini akan terus mempengaruhi mental anak bangsa kita sebagai `bangsa bekas jajahan’. Saya curiga bahwa `cap’ Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun ini adalah klaim Belanda yang sengaja ditanamkan pada bangsa ini (melalui berbagai media propaganda) untuk menjatuhkan mental kita, dan menjadikan mental bangsa ini sebagai bangsa nomor tiga, atau lebih rendah lagi (jadi ingat istilah `dunia ketiga’).
Harus dibangun sebuah paradigma baru terhadap sejarah (rekonstruksi sejarah), didasarkan pada hasil-hasil penelitian dan penemuan-penemuan terakhir, tentang identitas bangsa ini. Buku-buku sejarah yang tidak punya dasar terutama berkaitan dengan periode penjajahan ini harus dikoreksi. Sebaliknya, harus lebih banyak lagi dikedepankan kisah-kisah heroik para pahlawan dalam mengusir bangsa asing yang mencoba mencengkeram, serta fakta-fakta sejarah tentang peradaban Indonesia masa silam.
Kalau mengamati berbagai peninggalan bersejarah, seperti Candi Borobudur, dan peninggalan-2 megalitikum seperti Punden Berundak Gunung Padang di Cianjur, jelaslah bahwa bangsa ini dulunya adalah bangsa yang besar. Malah terakhir ini ada buku tulisan profesor dari Brasil, Profesor Arysio Santos, berjudul “The lost continent finally found”, yang mempunyai thesis bahwa Atlantis berada di kawasan Indonesia saat ini:
http://books.google.co.uk/books?id=1yeBGKreTCYC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
Sebuah thesis yang menarik yang kalau digali dan kemudian dimanfaatkan dapat menjadi pendorong bagi kepercayaan diri sebagai bangsa. Modal percaya diri penting ditanamkan khususnya pada generasi mendatang (tanpa harus merasa percaya diri yang berlebihan/sombong), untuk menghadapi tantangan-tantangan masa depan sebagai bangsa, dan untuk meraih kejayaan di masa depan di antara bangsa-bangsa lain di dunia.
Tentang masa penjajahan Belanda, berikut link yang cukup menarik tulisan Prof. Nina Herlina Lubis (guru besar Ilmu Sejarah Unpad). Yang menarik dari artikel tersebut adalah bahwa kata-kata `Indonesia dijajah selama 350 tahun’ juga dikumandangkan oleh Bung Karno, untuk tujuan mengobarkan semangat perlawanan bangsa Indonesia.
“Kesimpulannya, tidak benar kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Yang benar adalah, Belanda memerlukan waktu 300 tahun untuk menguasai seluruh Nusantara.”
Salam.
Teddy Tedjakusuma
Saya kira ini perlu diluruskan dalam buku-buku sejarah. Karena ini akan terus mempengaruhi mental anak bangsa kita sebagai `bangsa bekas jajahan’. Saya curiga bahwa `cap’ Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun ini adalah klaim Belanda yang sengaja ditanamkan pada bangsa ini (melalui berbagai media propaganda) untuk menjatuhkan mental kita, dan menjadikan mental bangsa ini sebagai bangsa nomor tiga, atau lebih rendah lagi (jadi ingat istilah `dunia ketiga’).
Harus dibangun sebuah paradigma baru terhadap sejarah (rekonstruksi sejarah), didasarkan pada hasil-hasil penelitian dan penemuan-penemuan terakhir, tentang identitas bangsa ini. Buku-buku sejarah yang tidak punya dasar terutama berkaitan dengan periode penjajahan ini harus dikoreksi. Sebaliknya, harus lebih banyak lagi dikedepankan kisah-kisah heroik para pahlawan dalam mengusir bangsa asing yang mencoba mencengkeram, serta fakta-fakta sejarah tentang peradaban Indonesia masa silam.
Kalau mengamati berbagai peninggalan bersejarah, seperti Candi Borobudur, dan peninggalan-2 megalitikum seperti Punden Berundak Gunung Padang di Cianjur, jelaslah bahwa bangsa ini dulunya adalah bangsa yang besar. Malah terakhir ini ada buku tulisan profesor dari Brasil, Profesor Arysio Santos, berjudul “The lost continent finally found”, yang mempunyai thesis bahwa Atlantis berada di kawasan Indonesia saat ini:
http://books.google.co.uk/books?id=1yeBGKreTCYC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
Sebuah thesis yang menarik yang kalau digali dan kemudian dimanfaatkan dapat menjadi pendorong bagi kepercayaan diri sebagai bangsa. Modal percaya diri penting ditanamkan khususnya pada generasi mendatang (tanpa harus merasa percaya diri yang berlebihan/sombong), untuk menghadapi tantangan-tantangan masa depan sebagai bangsa, dan untuk meraih kejayaan di masa depan di antara bangsa-bangsa lain di dunia.
Tentang masa penjajahan Belanda, berikut link yang cukup menarik tulisan Prof. Nina Herlina Lubis (guru besar Ilmu Sejarah Unpad). Yang menarik dari artikel tersebut adalah bahwa kata-kata `Indonesia dijajah selama 350 tahun’ juga dikumandangkan oleh Bung Karno, untuk tujuan mengobarkan semangat perlawanan bangsa Indonesia.
“Kesimpulannya, tidak benar kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Yang benar adalah, Belanda memerlukan waktu 300 tahun untuk menguasai seluruh Nusantara.”
Salam.
Teddy Tedjakusuma