Polres Bangka Barat mintai keterangan nahkoda kapal tenggelam

Muntok (ANTARA News) - Polisi Resor Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, memintai keterangan nahkoda dan anak buah Kapal KLM Pada Sabbarae yang tenggelam di perairan Karang Aji Muntok.

"Hingga saat ini Nahkoda Saripuddin dan enam orang anak buahnya masih kami mintai keterangan mengenai kronologis kejadian," ujar Kapolres Bangka Barat AKBP Djoko Purnomo melalui Kasat Polair AKP Sahbaini di Muntok, Senin.

Hal ini dilakukan pihak Kepolisian terkait kejaaddian tenggelamnya kapal KLM Pada Sabbarae pada Minggu (25/8) sekitar pukul 21.00 WIB yang tenggelam di wilayah perairan sekitar 1 mil dari perairan Karang Aji, Tanjung Kalian, Kecamatan Muntok.

"Dari kejadian naas itu, nahkoda kapal Saripuddin beserta enam ABK selamat," kata dia.

Ia menjelaskan, kejadian itu berawal sekitar pukul 19.00 WIB, KLM Pada Sabbarae dengan muatan pupuk, beras ketan, dan pupuk racun dengan total muatan sekitar 190 ton dari Palembang tujuan Muntok. Di tengah perjalanan kapal dihantam gelombang dengan ketinggian sekitar tiga hingga empat meter di perairan Selat Bangka tersebut.

"Kami perkirakan ada papan kapal terbuka atau pecah sehingga air laut masuk ke kapal kemudian, upaya ABK yang menghidupkan lima mesin penghisap untuk menguras air dalam kapal tidak berhasil dan kapal terendam air," kata dia.

Selanjutnya, nahkoda meminta bantuan kepada pengurus kapal yang ada di darat untuk mengirimkan bantuan penyelamatan para awak kapal KLM Pada Sabbarae,

Selain itu, kata dia, awak kapal juga melaporkan kejadian tersebut ke Sat Polair Resor Bangka Barat, namun belum sampai bantuan datang, kapal tersebut tenggelam.

"Sesaat sebelum kapal tenggelam, para ABK meloncat ke laut untuk menyelamatkan diri dengan mengunakan sampan dan baju penolong," kata dia.

Atas kejadian itu, kata dia, saat ini nahkoda dan ABK berada di Kantor Sat Polair untuk dimintai keterangan lebih lanjut tentang kronologis kejadian dan pendataan kerugian. (DSD/A020)


http://www.antaranews.com/berita/392428/polres-bangka-barat-mintai-keterangan-nahkoda-kapal-tenggelam