Nelayan tidak melaut takut dijebak polisi Malaysia

Langkat, Sumatera Utara (ANTARA News) - Nelayan tradisional di Langkat, Sumatera Utara, tidak berani melaut karena khawatir bisa dijebak dan ditangkap polisi maritim Malaysia. Sudah cukup banyak nelayan setempat ditangkap polisi Malaysia itu.

"Kami kini trauma untuk ke laut menangkap ikan," kata salah seorang nelayan yang pernah ditangkap polisi maritim Malaysia, Syahrial, di Pangkalan Brandan, Minggu. 


Sudah dua minggu ini kami tidak pergi ke tengah laut untuk mencari ikan, katanya.

"Hingga kini kami masih trauma, karena sejumlah rekan nelayan masih ditahan di Pulau Penang Malaysia, karena dianggap masuk dan mencariikan di wilayah perairan Malaysia," ungkap Syahrial.

"Mana mungkin kami masuk ke perairan negara lain, sebab kami juga tahu resiko bila masuk ke perairan negara lain," tegasnya.

Syahrial juga menceritakan berdasarkan pengakuan para nelayan yang pernah ditangkap polisi maritim Malaysia mereka dijebak.

Awalnya mereka mencari ikan di perairan Indonesia, "Tiba-tiba datang kapal patroli polisi maritim Malaysia dan menggiring perahu nelayan Langkat masuk jauh ke perairan Malaysia," katanya.

"Kemudian para nelayan dipaksa menurunkan jaring ikan, dan direkam kamera polisi maritim Malaysia," katanya.

Hasil dari rekaman itulah yang menjadi bukti, untuk membawa nelayan Indonesia ke penjara Malaysia karena mencari ikan tanpa izin.


Hingga kini ada sekitar 14 orang nelayan asal Langkat yang mendekam dalam tahanan penjara di Pulau Penang, mereka ditangkap pekan lalu karena dianggap masuk dan mencarikan ikan di perairan Malaysia tanpa izin, katanya.


"Nelayan yang ditangkap dan dipenjara di Pulau Penang Malaysia, kini dihukum penjara tiga sampai enam bulan, karena memasuki perairan Malaysia, dan tidak bisa membayar denda sesuai dengan yang diminta," kata Ketua Presidium Region Sumatera Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia, Tajruddin Hasibuan.


http://www.antaranews.com/berita/403373/nelayan-tidak-melaut-takut-dijebak-polisi-malaysia