>
Sekarang kita berada di ujung tahun 1432 hijriyah, dan memasuki awal tahun 1433 hijriyah, yang akan tetap memberikan segala harapan masa depan bagi orang-orang mukmin. Orang-orang mukmin yang shabar dan ikhlas.
Orang-orang yang selalu bersujud dan menghadapkan wajahnya kepada Rabbnya dengan penuh keikhlasan, bertasbih dengan tahlil, tahmid dan takbir. Tanpa henti. Mereka inilah yang dijanjikan oleh Allah Azza Wa Jalla memperoleh kemenangan di dunia dan kebahagiaan akhirat.
Di ujung akhir tahun 1432 hijriyah ini, Allah Azza Wa Jalla, dan dengan segala Kemahakuasaan-Nya, serta memperlihatkan kepada orang-orang mukmin, betapa Allah Azza Wa Jalla telah menghinakan orang-orang fasik, zalim, kafir dan musyrik, serta munafik. Mereka tidak dapat menolak Kemahakuasaan Allah Azza WA Jalla.
Mereka yang berlaku sombong, semena-mena, melakukan makar, zalim, durhaka, khianat, dan membuat kerusakan, serta membunuhi orang-orang mukmin, tanpa alasan yang haq, semua telah dihancurkan sehancur-hancurnya oleh Allah Azza Wa Jalla.
Orang-orang fasik, zalim, kafir, musyrik, serta munafik yang berlaku sombong dihadapan Allah Azza Wa Jalla, semuanya binasa dan tenggelam dalam kehinaan, dan mereka tak dapat melawan kehendak Allah Azza Wa Jalla.
Tidak ada satupun makhluk di muka bumi ini, yang dapat berlaku sombong dihadapan Allah Azza Wa Jalla. Sepanjang kehidupan ini. Mereka yang berlaku sombong dan berkhianat serta durhaka, menemukan nasibnya dengan penuh kehinaan, tanpa ada yang dapat menolongnya.
Hari ini, di ujung tahun 1432 hijriyah, orang-orang mukmin menyaksikan kebesaran dan kekuasaaan Allah Azza Wa Jalla, yang selama ini orang-orang fasik, zalim, kafir, musyrik, dan munafik selalu melecehkan dan tidak mau mempedulikannya. Mereka menolak tunduk dan patuh atas syariah-Nya dan hukum-hukum-Nya, sekarang mereka seperti daun kering dan ranting kering yang runtuh satu-satu.
Mereka yang selama ini berlaku sombong, merasa paling kuat dan memiliki kekuatan dan kekuasaan, tanpa ada dapat mengalahkannya, kemudian mereka itu tak lebih hanya seperti sarang labah-labah. Begitu rapuhnya.
Lihatlah. Betapa Allah Azza Wa Jalla dengan kehendak-Nya menghancurkan Zine al-Abidin ben Ali, Hosni Mubarak, Muammar Gaddafi, Ali Abdullah Saleh, mungkin Bashar al-Assad, dan lainnya, yang selama berpuluh tahun, berlaku sombong dengan kekuasaannya, tidak mau menjalankan perintah-Nya, menghinakan dan mencampakkan hukum-hukum-Nya, serta membunuhi orang-orang mukmin, sekarang mereka seperti sampah, yang diterbangkan angin.
Mereka yang selama ini menjadi "anjing" atau "budak"Zionis-Israel dan Amerika, benar-benar Allah Azza Wa Jalla hancurkan sehancur-hancurnya. Mereka seperti pasir yang diterpa badai gurun, yang berterbangan dan hilang dari permukaan bumi.
Inilah tanda-tanda kekuasaan Allah Azza Wa Jalla dihadapan seluruh umat manusia. Supaya mereka menyadari betapa kemahakuasaan Allah Azza Wa Jalla. Dengan sangat mudahnya menghancurkan siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Mereka yang selama ini disangka kuat perkasa, dan tidak mungkin dapat hancur serta akan berlaku kekal, ternyata mereka telah musnah, tak bersisa, dan tak berbekas sedikitpun. Masihkah ini belum cukup sebagai tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah Azza Wa Jalla?
Betapa negeri-negeri yang menjadi pusat kefasikan, kezaliman, kekafiran, kemusyrikan, dan kemanufikan, tak luput dari kehendak Allah Azza Wa Jalla. Mereka satu-satu bangkrut, dan tak ada lagi yang disebut sebagai negeri :"Super Power".
Mereka bangkrut. Amerika Serikat dan Uni Eropa yang selama ini menjadi pusat kekuasaan dunia, sekarang telah bangkrut, akibat sistem yang mereka ciptakan, dan nilai-nila yang mereka anut, yaitu sistem bathil. Tak ada lagi yang dapat dibanggakan, dan kebanggaan bagi mereka. Sistem yang mereka agung-agungkan, sekarang telah menistakan mereka.
Komunisme, sosialisme, dan kapitalisme serta materialisme telah menggerogoti dan menghancurkan diri mereka. Hakikatnya, kebathilan selalu merusak dirinya sendiri, yang tidak mungkin akan ada gantinya, kecuali mereka hanya bersujud dan mentauhidkan Allah Azza Wa Jalla.
Betapa orang-orang mukmin di akhir tahun 1432 hijriyah ini, menyaksikan kehancuran sistem dan kekuatan bathil, yang selama ini mereka mengklaim memiliki keunggulan dan supremasi, yang sejatinya palsu dan tidak memiliki akar kekuatan dan ruh. Orang-orang mukmin melihat bagaimana pasukan Amerika Serikat telah lari dari negeri : "1001 Malam", dan mengalami kekalahan yang sangat menyakitkan.
Begitu pula, tak lama orang-orang mukmin yang shabar, pasti akan melihat kemenangan para Mujahidin di Afghanistan, dan di seluruh kawasan Timur Tengah dan Afrika, mengalahkan para "anjing" dan "budak" kafirin-musyrikin Zionis-Israel dan Amerika Serikat.
Di bumi Afghanistan itu, Uni Soviet telah pergi selama-lamanya. Selanjutnya, para Mujahidin dan orang-orang mukmin akan melihat kemahakuasaan Allah Azza Wa Jalla dengan perginya para tentara penjahat Amerika Serikat itu dari bumi yang telah dibasahi para darah syuhada' itu.
Yakinlah. Dengan izin dan kehendak-Nya pula, bumi Palestina yang dimuliakan oleh Allah Azza Wa Jalla, dan Masjidil Aqsha, pasti akan dibebaskan oleh orang-orang mukmin yang shabar dan ikhlas, yang hanya mengharapkan ridha-Nya semata, dan mereka pasti akan mendapatkan kemenangan.
Mereka pasti akan mendapatkan pertolongan dari Allah Azza Wa Jalla. Allah Azza Wa Jalla pasti tidak akan membiarkan mereka yang dengan penuh kepatuhan dan ketundukan kepada-Nya, serta berkorban bagi agama-Nya, dan pasti akan mendapatkan pertolongan.
Orang-orang mukmin di tanah Palestina yang berpuluh tahun menghadapi kesulitan, penderitaan, penghancuran, pembunuhan, pengusiran, dan penyiksaan oleh Zionis-Israel, mereka tak pernah melepaskan keyakinan mereka akan datangnya pertolongan Allah Azza Wa Jalla, di setiap waktu.
Mereka menghadapi hidup dengan penuh optimisme dan perjuangan, yang terus menerus, tak mengenal putus asa dan menyerah. Terus berkorban dan berjihad melawan Zionis-Israel laknatullah.
Sekarang Zionis-Israel terkepung. Zionis-Israel telah kehilangan dukungan dan tempat berpijak. Para penguasa Arab yang dahulunya menjadi penjaga dan pelindungnya, satu-satu dihancukan oleh tangan Allah Azza Wa Jalla.
Mungkin tidak pernah terjadi sepanjang sejarah, sejak negara Zionis itu berdiri, di tahun 1948, di mana seorang serdadu Yahudi harus ditukar dengan 1027 tahanan Palestina. Ini semua hanya kehendak Allah Azza Wa Jalla.
Keshabaran, keikhlasan, pengorbanan, dan jihad telah memberikan kemuliaan dan kemenangan bagi orang-orang mukmin di Palestina. Mengalahkan kafir musyrik Zionis-Israel, yang selama berpuluh tahun telah menghinakan orang-orang mukmin di Palestina.
Marilah kita bersyukur dengan tetap bertasbih, mengucapkan tahmid, tahlil, dan takbir, setiap saat. Jangan melupakan Rabbul Alamin, yang telah memberikan kenikmatan dan kemenangan kepada orang-orang mukmin, menghadapi makar yang dilakukan oleh orang-orang fasik, zalim, kafir, musyrik, dan munafik, yang selama ini berusaha menghancurkan orang-orang mukmin dengan kekuatan mereka miliki.
Semua rencana dan langkah-langkah mereka telah dibalikkan oleh Allah Azza Wa Jalla menjadi kehancuran mereka sendiri.
Berhijrahlah seperti yang dilakukan para salafusshaleh. Tinggalkanlah segala bentuk kejahiliyahan. Tinggalkan segala bentuk kekafiran. Tinggalkan segala bentuk kemusyrikan, yang hanya menyebabkan kemarahan Rabbul Alamin. Tinggalkanlah segala bentuk kemunafikan yang hanya melahirkan sikap khianat. Tinggalkan segala bentuk kefasikan. Tinggalkanlah segala bentuk kedurhakaan terhadap Allah Azza Wa Jalla. Tinggalkan semua yang bathil dan diharamkan oleh Allah Rabbul Alamin.
Jangan lagi bertemu dan berteman dengan apa saja dan siapa saja, yang masih bertoleransi dengan kejahiliyahan, kesesatan, serta kemungkaran, yang hanya akan membawa kehancuran dan kehinaan bagi kehidupan.
Abu Bakar Shiddiq ra memuntahkan seluruh isi perutnya, ketika tahu yang dia makan itu, makanan yang shubhat. Shahabat Anas bin Malik saat menyodorkan khamr kepada Abu Thalhah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Dujanah, Mu'adz bin Jabal, dan Suheil bin Baidha, hingga kepala mereka menunduk, tiba-tiba mendengarkan pengumuman bahwa khamr dharamkan, maka tidak ada seorang pun diantara para shahabat, kecuali membuang seluruh khamr dan memecah cawan-cawan itu.
Abu Buraidah ra bertutur, ketika turun ayat, " ... maka, berhentilah kamu (dari minum arak)". (QS : al-Maidah 5: 91). Spontan mereka membuang dan memuntahkannya. Seraya mereka berkata : "Wahai Rabb kami, kami berhenti .. Wahai Rabb kami, kami berhenti".
Wanita Ghamidiyah mendatangi Rasulullah Shallahu Alaihi wa Ssalam, menyampaikan tentang dirinya yang telah berbuat zina, dan meminta dihukum rajam. Rasulullah menyuruhnya pulang, dan sesudah melahirkan anaknya, dan anaknya besar, baru Rasulullah melaksanakan hukum rajam.
Wanita Ghamidiyah itu menggendong bayinya, dan meminta dilaksanakan hukum rajam. "Wahai Rasulullah ini bayiku, hasil dari zina!". Wanita itu ingin dilaksanakan hukum had, yang akan membersihkan dirinya di dunia, dan akan membebaskan ketika menghadap Rabbnya.
Betapa hari ini begitu banyak manusia telah berbuat faqisah (zina), tak satupun mereka merasa berdosa dan bahkan bangga.
Betapa hari ini begitu banyak manusia meminum minuman yang memabukkan, tanpa merasa berdosa dan mau meninggalkannya.
Betapa banyak manusia hari ini makan makanan yang haram, yang merupakan hasil riba, mencuri, menipu, korupsi, dan merampok, tetapi tak pernah merasa bersalah, dan mau meninggalkannya.
Betapa banyak manusia hari ini yang dengan sadar hidup bersama sistem bathil dan kufur, tetapi merasa nyenyak dan nyaman dengan sistem yang bathil dan kufur itu. Tidak berusaha meninggalkannya.
Kekufuran, kesyirikan, kefasikan, kezaliman, dan kemunafikan, hanya akan mendatangkan kehancuran bagi manusia.Tidak ada yang dapat diharapkan dengan cara hidup yang kufur, syirik, fasik, zalim, dan munafik. Semua itu hanya akan membuat manusia hina dihadapan Allah Azza Wa Jalla di dunia dan akhirat kelak.
Wallahu'alam.