Dari Stasiun Ruang Angkasa para astronot telah menangkap gambar awan langka misterius melintas di Dataran Tinggi Tibet.
Awan tersebut hanya dapat dilihat dari pesawat udara dalam penerbangan, Stasiun Ruang Angkasa, atau kadang-kadang terlihat dari daratan saat senja hari - dan terlihat bersinar di malam hari karena matahari menerangi kristal-kristal es dari bawah cakrawala.
Awan - awan yang disebut sebagai 'mesospheric kutub' atau 'noctilucent', difoto pada 13 Juni lalu oleh awak ISS dengan menggunakan D2X Nikon.
Kedua belahan bumi Utara dan Selatan, selama musim semi dan awal musim panas, awan mesospheric kutub berada di puncak visibilitas.
Pada tanggal 13 Juni 2012, ketika gambar ini diambil dari ISS karena melewati Dataran Tinggi Tibet, awan mesospheric kutub juga terlihat oleh pesawat terbang di atas Kanada.
Selain gambar diam di atas, awak ISS juga memperoleh urutan selang waktu gambar awan mesospheric kutub beberapa hari sebelumnya (5 Juni ) saat melintasi Asia Barat. Ini adalah urutan pertama dari gambar fenomena yang diambil dari orbit.
Awan mesospheric polar terbentuk antara 47-53 mil di atas permukaan bumi ketika ada uap air yang cukup pada ketinggian, yang akan membeku menjadi kristal es.
Awan-awan yang disinari oleh Matahari saat itu tepat terlihat di bawah cakrawala. Selain awan mesospheric kutub cenderung di tengah gambar, lapisan bawah atmosfer juga bersinar. Lapisan terendah atmosfer terlihat dalam gambar-stratosfer-diindikasikan oleh dim oranye dan merah redup dekat cakrawala.
Hingga kini, penyebab pasti terbentuknya awan mesospheric kutub masih diperdebatkan. Debu meteor, pemanasan global dan knalpot roket semuanya diindikasikan sebagai kontributor-penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan komposisi gas atmosfer atau suhu telah menyebabkan awan menjadi lebih cerah dari waktu ke waktu.
(Erabaru/DM/sua)