Teori konspirasi “conspiracy theory” pada dasarnya adalah “sampah” atau “cerita bohong”, “drama” dan “sandiwara” belaka, itulah kenapa yang lebih dikenal umum adalah “teori” dan bukan “praktik” konspirasi. Sebagian orang kemudian mengidentifikasi teori konspirasi sebagai skenario, isu, rumor, gosip, ataupun fitnah. Adapun sebagian yang lain cenderung bersikap abu-abu dan menganggap bahwa konspirasi itu memang “ada” manakala bisa dibuktikan kebenarannya.
Di Amerika, konspirasi dan pemikiran konspiratif itu justru memegang arti penting dalam perjalanan bangsa. Pemikiran konspiratif dikelola, ditumbuhsuburkan dan ditradisikan sedemikian rupa untuk kepentingan meraih kemerdekaan (1776) serta untuk mempertahankan kemerdekaan menuju Amerika yang lebih baik. Mengapa demikian?
Singkatnya, melalui Pemikiran Konspiratif mereka bisa semacam menemukan “musuh bersama” (common enemy) untuk kemudian dilawan secara berjamaah (bersama-sama) pula. Dan untuk keperluan itu, mereka pun tidak tanggung-tanggung ketika harus membawa-bawa atau mengatasnamakan Tuhan dan Agama.
Sejarah Pemikiran Konspiratif Amerika
Pemikiran konspiratif tidaklah lahir di Amerika, karena kata konspirasi itu sendiri berasal dari bahasa latin conspirare yang berarti “bernafas (menghirup) bersama”. Di Amerika, konspirasi memiliki masa lalu yang mengakar kuat karena telah berlangsung sejak lama sekali sejak jaman nenek moyang. Ketakutan terhadap konspirasi begitu ditonjolkan oleh para leluhur hingga menjadi semacam mental dan semangat bersama dalam menempati dunia baru bernama Amerika.
Mereka para kolonis mencurigai adanya konspirasi atau aliansi rahasia dan plot berbahaya dari para tetangga dan orang asing. Bahkan gelombang imigran tahap berikutnya tidak hanya memperkuat kepercayaan tradisional melainkan juga memperluas eksistensi kelompok konspirator.
Hingga abad 20, orang Eropa menganggap sanak saudara Amerika identik dengan sejarah konspirasi masa lalu mereka. Hanya saja saat itu pemikiran konspiratif telah beradaptasi dan mengembangkan ciri-cirinya sendiri yang mencerminkan lingkungan Amerika.
Dikatakan oleh Knight bahwa Amerika tidak akan mampu merdeka bila tidak meyakini Raja (Inggris) sebagai bagian dari konspirator dan tega melakukan konspirasi terselubung untuk mereka.
Dalam rangka mengabadikan hubungan antara konspirasi dan kemerdekaan Amerika (independence day, 1776), Thomas Jefferson secara tersirat mencantumkan ‘konspirasi’ pada Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) yaitu dengan menyebutkan bahwa rakyat berhak malakukan revolusi manakala atau ketika…
“… when a long train of abuses and usurpations, pursuing invariably the same object, evinces a design to reduce them under absolute despotism“
“… ketika rangkaian panjang penyalahgunaan dan perebutan kekuasaan yang selalu mengejar objek yang sama membuktikan sebuah bentuk yang meringankan mereka di bawah despotisme absolut“
(Knight. ed, 2003: 2-3)
Dalam rangka mendukung pemikiran konspiratif, mereka dengan sukarela menerjemahkan kitab suci untuk itu, dimana King George III disebut sebagai Anti-Kristus.
“When God is about to turn the earth into a paradise, he does not begin his work there is some growth already, but in the wilderness” (Jonathan Edwards)
“Ketika Tuhan hendak mengubah bumi menjadi surga, dia tidak memulai pekerjaannya sehingga semuanya ‘telah tumbuh’, tapi dalam hutan belantara.”
“The stage is set, the destiny disclosed. It has come about by no plan of our conceiving, but by the hand of God who led us into this way. We cannot turn back” (Woodrow Wilson)
“Panggung telah disiapkan, takdir telah terungkap. Semua telah datang tanpa rencana yang kita susun melainkan melalui tangan Tuhan yang mengarahkan kita pada jalan ini. Kita tidak dapat kembali lagi”
Pasca merdeka di tahun 1780an dan 1790an, pemikiran konspiratif bukannya mereda. Perjuangan untuk mengendalikan Republik Baru diwarnai tuduhan konspirasi dan perlawanan sehingga marak pemberontakan-pemberontakan di Amerika.
Kesuksesan revolusioner kemudian meningkatkan aspirasi pada tujuan Amerika serta menggugah keinginan konspirator baru untuk merusak pekerjaan di dalam dan luar rumah Republik tersebut. Di satu sisi, keragaman Amerika telah mampu memberikan energi pada dinamika nasional, tapi disisi lain keragaman ini memperdalam kecurigaan terhadap identitas asing dan mengikis “rasa” keamanan nasional (national security).
Akhirnya, berkumandang bersama nilai-nilai inti Amerika lainnya, serta diisi dengan bahan bakar seperti etnik, rasial, dan perbedaan relijius, Pemikiran Konspiratif telah menjadi bagian dari “TRADISI AMERIKA” hingga kini.
Nah, bagaimana dengan posisi Pemikiran Konspiratif di Indonesia??
Roko Patria jati
Amerika yang Konspiratif
Share this
Related Articles :
Arsip Blog
-
▼
2006
(6743)
-
▼
Juli
(1480)
- Tradisi Ngayau Dalam Perang Banjar*
- Kurang lebih 152 tahun lalu, tepatnya pada 28 Apri...
- Gunung Sadahurip Atau Gunung Singkup yang Mengandu...
- Resolusi Jihad Anak Bangsa NU
- UFO Bikin Ricuh YouTube
- Ahli Vatikan Klaim Yoga Merupakan Aksi Setan
- Jurang 20 Km di Asteroid Vesta
- Stonehenge Tempat Ritual Pemujaan Matahari?
- Air Zam-Zam, Rahasia Keanehan dan Fakta Menakjubkan
- Para Ahli Telah Temukan Terowongan Menuju Neraka?
- Pancasila
- Nasib Korban Tragedi 1965 : Masih Adakah yang Peduli?
- Soekarno dan Masa Depan Bangsa
- 69 Tahun Soe Hok-gie: Refleksi Idealisme Mahasiswa...
- Kala PM Israel Dinasehati dengan Taurat dan Mazmur
- Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern
- Inilah Rahasia Kandungan Air Zamzam
- Inilah Pesona Ka'bah
- Ada Apa di Dalam Ka'bah? Inilah Jawabanny
- Shalawat Global Cak Nun Kelewat Gombal
- Inilah 7 Nama Kota Makkah dalam Alquran
- Mengungkap Misteri Bagaimana Patung "Moai" Pulau P...
- Astronot Temukan Awan Misterius di Dataran Tinggi ...
- Nenek Moyang Manusia Ternyata Pemakan Kulit Pohon
- Khutbah Rasulullah saw di Ghadir Khum pasca Haji Wada
- Mengapa Muhammadiyah Lahir? (Tinjauan Buku Api Sej...
- Karo adalah Tamil India? Agama Pemena Adalah Bukti...
- Hannover dan Suku Kaum Saxon di Jerman
- Amerika yang Konspiratif
- Umar bin Khattab dan Urgensi Kritik
- Gunung Padang Miliki Ruang Ritual Pengorbanan
- Penjelasan Ilmiah Tiga Mitos di Gunung Padang
- Menakar Usia Punden Gunung Padang
- Indonesia Miliki Bahasa Terkaya di Dunia
- Misteri Satelit Aneh di Tata Surya
- Bulan Terbesar di Saturnus Punya Laut Bawah Tanah?
- Menyingkap Isi Gunung Padang
- Mumi 'Perawan' Inca Menderita Infeksi Paru Sebelum...
- Patung Kuno Singa yang Membuat Ilmuwan Heran
- CIA dan Mossad Pembuat Dongeng al-Qaeda
- Keputusan Bijak Founding Fathers, Menghapus Tujuh...
- Kisah Prabu Kian Santang Dan Syaidina Ali R.a
- Gedung Putih Menyatakan UFO Tidak Ada
- Perjalanan ke Mars Dimulai
- Ditemukan, Artefak Lain Ramalan 'Kiamat' 2012
- Ilmuwan Temukan Calon Planet Hunian Setelah Bumi
- Pangeran Sambernyowo
- Bukti Baru Kiamat 2012 dari Suku Maya Ditemukan
- SEJARAH TABU amerika
- BENARKAH SOEKARNO SAKTI?
- Denver International Airport – Markas rahasia New ...
- Dimanakah rancangan Tesla Death Ray berada?
- ISRAEL, IRAN DAN PERANG DUNIA III (1)
- 3000 tahun yang lalu, Nusantara Indonesia adalah s...
- Patung Liberty sebagai Simbol Liberalisme
- Ikhwanul Muslimin - Kaki-tangan Illuminati
- Kritikan Tulisan Soe Hok Gie tentang Keterlibatan ...
- Akhirnya mereka tahu siapa Yesus yang Sebenarnya
- Mengagumi Manuskrip Aceh di Malaysia
- “Kluet”, Tenggelam dalam Sejarah
- Negeri “Lam No” Dalam Riwayat
- Hijrah : Perjuangan Moral, Sumbangan Penting Bagi ...
- Nabi Adam, dari JANNAH singgah di SUMATERA ?
- Rasulullah bukan Lari dari Dakwah
- Sang waktu
- Ketika Kereta Api Berjaya di Tanah Jawa
- Terungkap Rahasia Menakjubkan Bumi
- PERKEMBANGAN HISTORIS STUDI HADIS DI BARAT: DARI F...
- Beberapa Tokoh Freemason Era SBY - Dahlan Iskan, t...
- Meneladani Tarawih KH Ahmad Dahlan Sang Pencerah
- Dr.Ahmad Shukri dari The University of Jordan
- “Soekarno – HOS Cokroaminoto - Tan Malaka”
- Menyusuri Jejak Kejayaan Kesultanan Banten (Bagian 1)
- Ditemukan, Kuil Suku Maya Memuat Wajah Raksasa
- Misteri 'Setan Mars' Terpecahkan
- 3 Teori Misteri Hilangnya Pilot AS Amelia Earhart
- SEJARAH KOTA BOGOR
- KERAJAAN SUNDA SAMPAI MASA SRI JAYABUPATI
- JAMAN PAJAJARAN (1482 – 1579)
- Pantun Sunda
- Luapan Lava Bawah Laut Ciptakan Pulau Baru
- ( Inspirasi) Hukum dan HB IX, The Untold Story
- Sejarah Melayu Terus Melayu
- Referensi Kedua soal Kiamat 2012 Ditemukan
- Perkawinan Malam Satu Suro
- Gunung Krakatau
- Kitab Al-Ahwal, Dahsyatnya Kiamat (1)
- Kitab Al-Ahwal, Dahsyatnya Kiamat (2-habis)
- Makam Raja-raja Imogiri: Dari Nuansa Angker Samp...
- Pembersihan Eks-PKI Banyuwangi Dampak G 30 S di Ja...
- Memories Politik Hijrah Rasulullah SAW dan Sisi Ko...
- Hati-hari Terhadap Gerakan Satanisme
- Kala Kyai Tunggul Wulung Bertapa di Gunung Kelud
- Mencari Rumus Tuhan
- Sungai Musi: Antara Palembang dan Hyderabad
- Riwayat Pergeseran Makna Aswaja
- Riwayat Pergeseran Makna Aswaja
- Mari “Peringati” Tahun Baru Hijriyah!
- Krakatau Menyingkap Rahasia Kehidupan
- Lumajang, Kota Cagar Budaya Yang Teraniaya
-
▼
Juli
(1480)