Debat Ilmuwan Soal Usia Situs Gunung Padang


Situs Gunung Padang (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)

Ada yang memperkirakan 10.000 sejak sebelum Masehi.
Tim Terpadu Penelitian Mandiri Gunung Padang masih belum membuat kesimpulan yang solid. Tim yang beranggotakan para pakar dari berbagai latar belakang keilmuan ini masih mencoba mencari rantai penyambung di antara pemikiran-pemikiran mereka.

“Kami masih belum bisa mengeluarkan kesimpulan yang solid dari penelitian Situs Megalitik Gunung Padang saat ini,” ucap Deni Hilman Natawijaya selaku ketua dari tim ini kepada VIVAnews.

Ia mencontohkan soal umur situs. Dari hasil pemindaian menggunakan teknologi georadar, geolistrik dan pengeboran diters ketiga beberapa waktu lalu, tim geologi memutuskan usia situs ini sejak 10.000 tahun sebelum Masehi.

“Ini umur maksimal dari uji karbon yang kami lakukan dari sampel yang diambil dari beberapa kedalaman dan titik pengeboran,” ujarnya. Hasil uji karbon tersebut dilakukan di laboratorium milik Badan Tenaga Atom (Batan).

Hasilnya mutlak umur maksimal dari situs Gunung Padang 10.000 tahun sejak sebelum Masehi. Ini berbeda dengan umur batuan yang ada di bagian bawah yang bukan konstruksi di mana umurnya bisa mencapai jutaan tahun.

Sementara Arkeolog Universitas Indonesia yang menjadi bagian dalam tim ini mengatakan, “Bagi arkeolog, data itu apa yang terlihat secara kasat mata. Dan dapat disentuh meski bentuknya bisa apapun. Persepsi keilmuan kita agak berbeda dengan tim geologi."

Ali menjelaskan hingga hari ini timnya masih memperkirakan usia situs Gunung Padang ini berada di umur 2.500 sejak sebelum Masehi. Asumsi ini berdasarkan hasil eskavasi di mana ditemukan beberapa guratan pada batu yang rapih. “Dari referensi yang kami pakai ini berasal dari zaman neolitik di mana catatan pada masa itu hampir mirip dengan kondisi temuan di kawasan situs Gunung Padang saat ini,” ucapnya.

Sementara itu pakar Geografis Universitas Indonesia Taqyuddin mengatakan timnya menemukan serpihan-serpihan dan beberapa benda yang diperkirakan digunakan para manusia prasejarah ini untuk membentuk bebatuan yang ada di situs Gunung Padangi. Benda dan serpihan itu ditemukan di kawasan Gunung Ukir yang jaraknya sekitar satu kilometer dari lokasi Gunung Padang saat ini.

“Dari yang kami temukan di Gunung Ukir dan masih dalam penelitian zaman pembuatan situs ini mengacu ke era neolitik. Di mana ada kesamaan dan kesempurnaan di batu batu bergores yang ditemukan di sekitar kawasan Gunung Padang, terutama di bagian pintu masuk di sebelah Timur,” ujarnya.

VN