Rusia bisa menyediakan roket Proton untuk meluncurkan misi ke Mars.
Rusia siap menjadi partner penuh dalam misi eksplorasi yang akan digelar oleh Amerika Serikat dan Eropa. Menurut Franco Bonacina, juru bicara European Space Agency, pejabat senior NASA, ESA, dan badan antariksa Rusia Roscosmos sepakat membahas masalah tersebut.
Dikutip dari United Press International, 10 Desember 2011, Alvaro Gimenez Canete, Science Director ESA telah bertemu dengan Charles Gay, Associate Administrator NASA dan Anatoly Shilov, Deputy Head Roscosmos di kantor pusat ESA di Paris.
Bonacina menyebutkan, pertemuan itu ‘diakhiri dengan optimisme’ bahwa Rusia bisa menyediakan roket Proton untuk meluncurkan misi ke Mars yang dipimpin oleh Eropa pada tahun 2016. Sebagai imbalannya, Rusia akan mendapatkan keanggotaan penuh dalam proyek eksplorasi tersebut.
Sebelumnya, misi ExoMars ESA tersebut menghadapi hambatan besar akibat pengurangan pembiayaan yang dilakukan oleh NASA.
Oleg Korablyov, Deputy Director of Space Research Institute Russia menyebutkan, ilmuwan dari negaranya sangat tertarik untuk bergabung dalam proyek tersebut dan sekaligus mempercepat perkembangan program penelitian ke Mars negeri itu. Langkah ini juga bisa memangkas biaya yang harus dikeluarkan.
Seperti diketahui, 17 upaya independen Russia untuk mempelajari planet Mars sejak tahun 1960 selalu gagal dilaksanakan.