Kitab Nama - Nama dan Julukan Karya Imam Ahmad bin Hanbal (Poin 10 - Tentang Ummu Habibah

Tentang Istri Rasulullah, Ummu Habibah

[ 10 ] أم حبيبة بنت أبي سفيان زوج النبي صلى الله عليه وسلم اسمها رملة


Ummu Habibah binti Abi Sufyan, Istri Nabi SAW nama Aslinya Romlah

dalam beberapa keterangan lain,

Romlah atau yang terkenal dengan panggilan Ummu Habibah, karena di nasabkan dengan putrinya yang bernama Habibah dari suaminya yang pertama, Ubaidillah Bin Jahsy. Ia lahir sebelum tahun kenabian Nabi SAW.


Romlah adalah salah satu pelaku hijrah ke Hasabyah yang di pimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib. Ia didampingi dengan suaminya Ubaidillah bin Jahsy . Entah kenapa, ketika sampai di Habasyah Ubaidillah murtad dan beralih ke Nasrani. Bahkan, setelah murtad, Ubaidillah meninggal dunia dikarenakan terlalu banyak menenggak minuman keras. Romlah tetap sabar dan teguh pada pendirian dalam Akidah Islamnya.

Romlah mengalami keterasingan dan kesulitan dalam menghidupi anaknya atau diri sendiri. Apalagi, sedang berada di negeri yang Jauh dari tanah kelahirannya, Mekkah. Rasulullah mendengar hal ini dan bersegera mengirim surat kepada Raja Habsyi yang salah satunya adalah maksud dari permintaan pernikahan dengan Rasulullah SAW.Lalu, Raja Habsyi memerintahkan seorang gadis Najasyi untuk menyampaikan segala macam perhiasan seperti gelang dan lainnya


Setalah selesai masa ‘iddahnya, gadis itu memberitahukan kepada beliau bahwa dirinya telah dipinang oleh Rasulullah SAW. Ummu Habibah berkata: “Semoga Allah memberikan kabar gembira untukmu”. Kemudian beliau menanggalkan perhiasan dan gelang kakinya untuk diberikan kepada gadis tadi yang merupakan Jarimah (budak wanita). Kemudian RAja Habsyi meminta Khalid bin Sa’ad bin al-’Ash untuk menjadi wakil baginya agar menerima lamaran Najasyi yang mewakili Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam untuk menikahkan Rasulullah dengan Ummu Habibah.

Pada suatu sore, Raja Najasyi mengumpulkan kaum muslimin yang berada di Habasyah, maka datanglah mereka dengan dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib. Selanjutnya Raja Najasyi berkata: ”Segala puji bagi Allah Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengkaruniakan Kemanan, Yang Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang haq kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah yang telah dikabarkan oleh Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalaam . Amma ba’du, Sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah mengirim surat untukku untuk melamarkan Ummu Habibah binti Abu Sufyan dan Ummu Habibah telah menerima lamaran Rasulullah, adapun maharnya adalah 400 dinar(dalam riwayat empat Mitsqal emas)”. Kemudian beliau letakkan uang tersebut didepan kaum muslimin. Kemudian Khalid bin Sa’id menerima lamarannya Atas nama Rasulullah SAW dan bersegera menerima mahar pernikahan.

Selanjutnya Najasyi menyerahkan dinar tersebut kepada Khalid bin Sa’id kemudian beliau terima. Najasyi mengajak para sahabat untuk mangadakan walimah dengan mengatakan: “Kami persilahkan anda untuk duduk karena sesungguhnya sunnah para Nabi apabila menikah hendaklah makan-makan untuk merayakan pernikahan”.

Referensi :
Kelengkapan Tarikh Edisi Lux Jilid 2 Karya KH Moenawar Chalil

* Merajut Cinta Benang Perkawinan Karya Wawan Susetya

* 10 Hari penting bersama Rasullullah karya Khalid Muhammad Khalid

* 36 Perempuan Mulia di Sekitar Rasulullah Saw karya Muhammad Ali Quthb

* Ar-Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam karya Said Hawwa

Riyan Hidayat