Misi ruang angkasa tak berawak Rusia ke salah satu bulan Planet Mars, Phobos, untuk mengambil sampel batu dan debu mengalami masalah.
Peluncuran Phobos-Grunt, Selasa (8/11) sebenarnya berjalan lancar tetapi salah satu mesin yang dirancang untuk memastikan Phobos-Grunt tetap pada jalurnya dalam perjalanan ke Mars, gagal berfungsi.
Badan Antariksa Rusia mengatakan pesawat itu sekarang terdampar di orbit Bumi dan para teknisi hanya memiliki waktu tiga hari untuk memperbaiki kerusakan sebelum baterainya habis.
"Tampaknya sistem mesin tidak berfungsi," jelas Vladimir Popovkin, Kepala Badan Antariksa Rusia.
Namun dia menegaskan permasalahan ini bukan merupakan kegagalan tetapi situasinya tidak normal.
Proyek ini merupakan pengiriman misi ke angkasa paling ambisius yang dilakukan Rusia selama beberapa tahun terakhir.
Para ilmuwan Rusia berharap pesawat tak berawak ini mengumpulkan debu dan kemudian akan diteliti untuk mengetahui asal-usul bulan seluas 27 kilometer tersebut.
Banyak ilmuwan menduga bulan tersebut mungkin adalah sebuah asteroid yang tertahan di atmosfir Mars.
Meski menolak disebut misi ini gagal, menjelang peluncuran Kepala Badan Antariksa Rusia Vladimir Popovkin mengakui misi Phobos-Grunt memang berisiko karena 90% pesawat terdiri dari peralatan yang benar-benar baru, mengingat Rusia tidak banyak melakukan eksplorasi angkasa selama 20 tahun.
Kantor berita resmi Rusia Interfax melaporkan pesawat tak berawak tersebut diasuransikan sebesar US$40 juta atau sekitar Rp355 miliar.