Partikel Temuan CERN Mungkin Bukan "Partikel Tuhan"


Boston.com
Ilustrasi tumbukan di Large Hadron Collider.
Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) mengumumkan penemuan partikel boson yang konsisten dengan Higgs Boson atau Partikel Tuhan. Temuan ini menimbulkan higgsteria baik di kalangan ilmuwan ataupun publik.

Namun, temuan tersebut masih perlu dikonfirmasi. Analisis perlu dilakukan untuk mengetahui apakah boson yang ditemukan memang Higgs Boson. Jadi, masih ada kemungkinan bahwa partikel tersebut bukanlah si Partikel Tuhan yang diharapkan.

Ian Low dari High Energy Physics Division, Argonne National Laboratory di Illinois serta rekannya Joseph Lykken dari Laboratorium Akselerator Nasional Fermi yang juga menyelidiki Higgs Boson menguraikan analisis lain dari data yang ditemukan CERN dalam paper yang dipublikasikan di arXiv.

Seperti diberitakan Technology Review, Senin (9/7/2012), dalam paper berjudul "Have We Observe the Higgs (Imposter)?", Low mengungkapkan bahwa partikel temuan CERN juga konsisten dengan dua partikel lain yang bukan Higgs Boson.

Sebelumnya, eksistensi Higgs Boson secara teoritis diungkapkan oleh fisikawan Inggris, Peter Higgs, pada tahun 1964. Dikatakan bahwa partikel yang hilang dalam Model Standar Fisika Partikel tersebut merupakan partikel yang berat dan hanya eksis dalam waktu sekejap sebelum terurai menjadi partikel lain.

Pencarian Higgs Boson selama ini tidak dilakukan dengan melihat langsung partikel itu, tetapi dengan mencari jejaknya, misalnya partikel proton atau partikel W Boson. Sementara itu, pencarian jejak tak mudah. Jejak dari Higgs Boson tak selalu unik.

Berdasarkan hal tersebut, bisa disusun beberapa hipotesis tentang apa sebenarnya partikel yang ditemukan CERN. Hipotesis pertama, yang diklaim CERN 99,9999 persen mungkin terjadi, adalah bahwa partikel yang ditemukan memang Higgs Boson.

Namun, hipotesis lain menurut Ian Low adalah bahwa partikel yang ditemukan merupakan partikel doublet atau triplet penyamar Higgs Boson, tampak serupa tapi tak sama. Hipotesis ketiga adalah, partikel yang ditemukan mungkin campuran antara Higgs Boson dan partikel lain. Diketahui, partikel bisa eksis dalam campuran.

Low mengatakan bahwa kemungkinan bahwa partikel yang ditemukan merupakan penyamar doublet atau triplet juga cukup besar. Namun, diakuinya, hipotesis bahwa partikel yang ditemukan memang Higgs Boson adalah yang terbaik.

Pesan dalam paper Low ialah, saat ini ilmuwan dan publik belum bisa menyatakan bahwa Higgs Boson sudah ditemukan. Data yang diperoleh saat ini belum cukup kuat untuk mendukung pernyataan tersebut. CERN masih perlu melakukan proses identifikasi partikel yang ditemukan.

"Ini baru permulaan dari program menantang untuk mengidentifikasi Higgs," kata Low dan rekan dalam papernya.


Editor :
A. Wisnubrata