BPHI Madinah prediksi jamaah berpotensi safari wukuf

Madinah (ANTARA News) - Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Madinah sudah bisa memprediksi jamaah yang berpotensi menjalani Safari Wukuf atau melaksanakan wukuf di Arafah dengan kendaraan ambulan.

"Sejumlah jamaah haji yang wajib menjalani cuci darah berpotensi menjadi peserta Safari Wukuf. Kami mencatat sampai saat ini ada 13 jamaah yang terkena hemodialisa dan bisa saja terus bertambah karena masih ada jamaah yang belum tiba di Madinah," kata Kepala BPHI Madinah dr Suharto di Madinah, Rabu.

Jamaah lain yang kemungkinan masuk program Safari Wukuf, menurut Suharto, adalah mereka yang menderita infeksi berat sehingga tidak memungkinkan untuk berjalan kaki dalam waktu lama.

Ia menjelaskan, pelaporan kesehatan jamaah oleh petugas kesehatan kloter dengan sistem android telah membantu menganalisa secara cepat kondisi umum jamaah haji Indonesia.

"Jika dari Madinah sudah terpantau kesehatan bermasalah maka diupayakan agar mereka mendapat pengawasan lebih ketat karena saat pelaksanaan wukuf membutuhkan kondisi fisik yang prima. Nanti diseleksi lagi siapa yang tidak memungkinkan kondisi kesehatannya maka akan ikut Safari Wukuf," katanya.

Ia mengungkapkan, sampai 24 September 2013 tercatat ada 21.950 calon haji yang mendapatkan rawat jalan oleh tim kesehatan kloter termasuk 81 orang yang sempat dirawat di BPIH Madinah dan 31 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.

Menurut dia, salah satu sebab mengapa banyak jamaah yang menjadi calon Safari Wukuf adalah banyaknya jamaah yang mempunyai risiko tinggi kesehatan dan usia lanjut.

Hal senada diungkap dr Fitriyanti, Dokter Kloter 16 Kota Bogor yang tengah berada di BPIH Madinah bahwa dari 454 calon haji kloter 16 terdapat 201 calon haji yang masuk kategori risiko tinggi.

"Kondisi kesehatan mereka terus dipantau dan dilaporkan secara berkala melalui android," katanya.

Tahun lalu sebanyak 250-an jamaah yang menjalani perawatan di BPHI dan rumah sakit Arab Saudi disafariwukufkan saat prosesi wukuf di Arafah pada 25 Oktober 2012.

Para pasien itu pertama dimandikan, dipakaikan pakaian ihrom dan kemudian diberangkatkan ke Arafah dengan kendaraan ambulan. Mereka hanya berada satu jam di Padang Arafah kemudian kembali menjalani perawatan di rumah sakit atau di BPIH.

(B013/R010)


http://www.antaranews.com/berita/397433/bphi-madinah-prediksi-jamaah-berpotensi-safari-wukuf