Pakar: Hamdan bangun MK dari kondisi minus

Jakarta (ANTARA News) - Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin mengatakan Ketua MK terpilih Hamdan Zoelva memiliki tugas berat karena harus memulai membangun Mahkamah Konstitusi dari kondisi minus pasca-tertangkapnya Akil Mochtar oleh KPK.

"Pak Hamdan mempunyai beban berat karena bukan mulai dari nol, tetapi dari minus. Ini tugas yang berat bagi dia," kata Irman saat dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat.

Irman menyampaikan, untuk bisa mengembalikan wibawa Mahkamah Konstitusi, Hamdan harus selalu tampil berenergi dan berwibawa di mata publik. Sebab seorang ketua sedikit-banyak mencerminkan lembaga yang dipimpinnya.

"Selain itu pak Hamdan juga harus menjaga artikulasi bicaranya, harus tampil berani, tegas dalam hal apapun. Baik dalam sidang putusan maupun non-putusan, atau dihadapan publik," kata Irman.

Dia menilai latar belakang Hamdan Zoelva yang merupakan mantan kader partai politik (Partai Bulan Bintang) tidak usah dipermasalahkan. Sebab, kata dia, Presiden RI saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono pun merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Pada Jumat sore, Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2013--2016, menggantikan Akil Mochtar yang ditangkap KPK karena dugaan menerima suap perkara sengketa pilkada.

Terpilihnya Hamdan Zoelva setelah melalui mekanisme pemungutan suara dalam rapat terbuka di Ruang Rapat Pleno Gedung MK, Jakarta, Jumat, oleh delapan orang hakim konstitusi yakni Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman, Arief Hidayat, Harjono, Maria Farida Indrati, Muhammad Alim, Patrialis Akbar dan Hamdan Zoelva.
(R028/R010)


http://www.antaranews.com/berita/403204/pakar-hamdan-bangun-mk-dari-kondisi-minus