Itsbat Adzab Al-Qabr, Seputar Nikmat dan Siksa Kubur (1)

Itsbat Adzab Al-Qabr, Seputar Nikmat dan Siksa Kubur (1)

Kitab (ilustrasi).

Tiap anak Adam pasti akan menemui ajalnya. Jika meninggal maka ia akan hidup sementara di alam barzah.

Di alam tersebut, ia akan menunggu hingga hari kiamat datang. Kehidupan barzah adalah pintu gerbang menuju akhirat.

Di alam ini, manusia akan menerima balasan atas amal yang dilakukannya selama di dunia. Bila buruk akan mendapatkan siksa, demikian sebaliknya. Kebaikan yang dijalani sepanjang hayatnya kelak berbuah manis di barzah.

Keyakinan akan siksa dan nikmat kubur serta keberadaan alam barzah merupakan bagian akidah utama dalam Islam yang harus diimani. Terlebih, banyak terdapat teks, baik Alquran, hadis, maupun riwayat salaf yang menjadi dasar keniscayaan perkara tersebut.

Topik inilah yang hendak dipaparkan Al-Baihaqi dalam kitabnya yang berjudul “Itsbat Adzab Al-Qabr wa Sual Al-Malakain”. Melalui karya yang naskah manuskripnya diperoleh di Perpustakaan Ahmad III Turki itu, Al-Baihaqi hendak membeberkan argumentasi tentang siksa kubur dan hal ihwal yang berkenaan dengannya.

Nuansa penulisan yang terbaca di karya tulis tokoh yang bernama lengkap Abu Bakar Ahmad bin Al-Husain bin Ali bin Musa Al-Khasrujaradi Al-Baihaqi As-Syafi’i ini kental dengan konsep yang kerap dipakai dalam kajian hadis, yaitu pola periwayatan.

Tak heran, penikmat kitab ini akan disuguhi rentetan sanad di tiap hadis ataupun atsar yang dikutip. Menunjukkan validitas memang, tetapi pada saat bersamaan, gaya seperti ini membuat kitab kurang praktis dibaca. Untungnya, kondisi ini diperingan dengan klasifikasi kitab ke dalam bab-bab yang berjumlah 31 konsideran.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nashih Nashrullah