Kotabaru (ANTARA News) - Rencana lokasi pembangunan jembatan Pulau Laut-Kalimantan akan digeser ke areal penggunaan lain (APL) dari kawasan cagar alam.
"Kita akan geser lokasi jembatan, agar pembangunan jembatan bisa segera dilaksanakan," kata Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Irhami Ridjani, di Kotabaru, Senin.
Penggeseran tersebut dilakukan, karena rencana awal lokasi jembatan Tanjung Ayun-Tarjun yang panjangnya sekitar 3,5 km, sebagian berada di wilayah kawasan hutan cagar alam (CA). Proses yang harus ditempuh pemerintah daerah, untuk merubah status dari kawasan CA menjadi APL cukup panjang.
Sementara pembangunan jembatan sudah harus dilakukan, salah satunya untuk menghindari terjadinya kecelakaan laut, dan terbukanya daerah tertinggal.
Bupati menyadari, dengan digesernya rencana lokasi jembatan akan menambah panjang lokasi, dan itu berarti akan menambah anggaran biaya yang harus dikeluarkan.
Rencananya jembatan yang menghubungkan Tanjung Ayun-Tarjun, dengan panjang 3,5 km dengan biaya sekitar Rp1 triliun itu akan dibangun oleh investor dari perusahaan bijih besi Group PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) dengan cara hibah.
"Memang panjangnya akan bertambah sekitar 100 meter dibandingkan dengan rencana lokasi yang lama. Tambahan panjang tersebut terjadi pada kaki jembatan di bagian pesisir," ujarnya.
Irhami optimis, bahwa pembangunan jembatan tersebut akan dilaksanakan pada 2013.
http://www.antaranews.com/berita/376949/pembangunan-jembatan-pulau-laut-kalimantan-digeser