Presiden SBY serahkan laporan "The New Global Partnership"

New York (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis pagi waktu New York, secara resmi menyerahkan laporan panel tinggi PBB mengenai Agenda Pembangunan PascaMDGs yang berjudul "The New Global Partnership" kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

"Dengan demikian apa yang dikerjakan oleh panel selama sembilan bulan telah dapat kita hasilkan laporan akhirnya dan telah kita serahkan secara resmi kepada Sekjen PBB," kata Presiden Yudhoyono di Markas Besar PBB New York.

Presiden mengatakan bahwa penyerahan laporan itu tidak serta merta membuat pembahasan Agenda Pembangunan PascaMDGs (Tujuan Pembangunan Milenium) selesai.

"Setelah kami serahkan produk itu tentu masih ada proses lanjutan karena pada saatnya masih ada proses inter-govermental sesuai dengan sistem dan mekanisme yang berlaku di PBB," katanya.

Menurut Presiden, laporan dari panel tingkat tinggi itu akan menjadi referensi atau rujukan bersama dengan laporan kelompok kerja sebelum disampaikan suatu dokumen baru pengganti MDGs yang akan berlaku seusai masa berlakunya MDGs pada 2015.

Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono mengaku lega ketika panel tersebut dapat menyelesaikan laporan tersebut tepat waktu mengingat waktu pengerjaan yang sangat singkat yaitu 10 bulan.

Ia juga menyoroti sangat beragamnya latar belakang anggota panel sehingga tentu saja menghasilkan persepsi yang berbeda-beda dalam memandang suatu masalah.

"Kemarin begitu kami mendarat dari Stockholm ke New York, dua jam setelah itu saya memimpin panel di Markas Besar PBB untuk menyelesaikan apa yang harus kami selesaikan," katanya.

Tapi, kata Presiden, laporan tersebut pada akhirnya dapat diselesaikan secara konklusif.

Presiden Yudhoyono bersama dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf telah diminta oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki moon untuk memimpin panel tingkat tinggi PBB yang membahas agenda pembangunan pasca2015.

Pertemuan kelima panel tingkat tinggi Agenda Pembangunan Pasca2015 itu merupakan pertemuan terakhir setelah empat pertemuan sebelumnya, masing-masing di New York, Amerika Serikat (September 2012), London, Inggris (November 2012), Monrovia, Liberia (Februari 2013), dan Bali, Indonesia (Maret 2013). (*)


http://www.antaranews.com/berita/377566/presiden-sby-serahkan-laporan-the-new-global-partnership