World Toilet Summit di Solo diikuti peserta dari 20 negara

Solo (ANTARA News) - Sebanyak 386 peserta dari 20 negara hadir dalam acara "World Toilet Summit 2013" yang digelar di Solo, Rabu, dengan agenda membahas berbagai isu tentang kebersihan, kesehatan dan sanitasi.

Para peserta tersebut di antaranya berasal dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Bangladesh, Belanda, Bhutan, China, Ekuador, Inggris, India, Jepang, Kanada, Malaysia, Taiwan, Rusia, Singapura, Swedia, Ukraina, dan Vietnam.

Ketua Umum Asosiasi Toilet Indonesia (ATTI) Naning Adiwoso, setelah pembukaan World Toilet Summit di Solo, mengatakan kesehatan dan sanitasi sangat penting bagi manusia namun masih banyak orang yang belum peduli.

Ia mencontohkan, tidak sedikit masyarakat pedesaan yang masih buang air besar sembarangan. Kondisi ini, ujarnya harus menjadi perhatian semua pihak termasuk pemerintah mengingat salah satu target Indonesia dalam Sasaran Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) adalah di bidang sanitasi.

"Kita perlu menekankan pentingnya toilet yang bersih, sehat dan higienis kepada seluruh masyarakat. Hal ini adalah dasar untuk menuju masyarakat yang lebih sehat yang pada akhirnya akan membantu mewujudkan Indonesia yang lebih sehat," katanya.

Penyelenggaraan World Toilet Summit 2013 di Solo kali ini mengangkat tema "Rural Meets Urban Sanitation". Melalui pertemuan tingkat tinggi di bidang sanitasi ini diharapkan mampu mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan bersih di pedesaan dan perkotaan, serta diharapkan dapat membantu menciptakan serta meningkatkan kesadaran sanitasi masyarakat rural.

Sementara, pendiri World Toilet Organization Jack Sim berharap acara tersebut bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan toilet di Indonesia, serta dunia.

"Isu-isu sanitasi dan kesehatan toilet tidak hanya dihadapi oleh Indonesia saja. Ini adalah masalah global yang bisa ditemui di manapun di dunia," katanya.


http://www.antaranews.com/berita/398452/world-toilet-summit-di-solo-diikuti-peserta-dari-20-negara