Lawakan agar dikurangi selama ramadan

Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta stasiun televisi mengurangi tayangan lawakan atau hiburan selama bulan suci Ramadan.

"Kita imbau untuk mengurangi hal-hal yang tidak sesuai dengan bulan Ramadan, yang bertentangan dengan agama. Lawakan-lawakan itu hiburan tapi hiburan harus yang sehat," kata Ketua Bidang Infokom MUI, Sinansari Ecip, di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan Ecip pada breakfast meeting dengan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, serta sejumlah CEO Televisi dan media.

Selain tayangan lawakan, MUI juga meminta agar tayangan yang bernuansa horor, kekerasan, mistik dan seks dikurangi. "Tolong hilangkan atau kalau tidak bisa dikurangi yang horor, kekerasan dan seks serta mistik," tambah dia.

Dia mengatakan, sudah enam tahun MUI mencermati tayangan Ramadan ditelevisi dimana saat Ramadan merupakan momentum yang sangat dimanfaatkan televisi dengan semakin banyak tayangan lawakan.

Menurut dia, MUI bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dimana tayangan-tayangan yang dianggap berpengaruh negatif dilaporkan ke KPI dan bila tidak digubris akan dilaporkan ke polisi.

"KPI yang berwenang memberi sanksi, berupa teguran tertulis sampai penghentian sementara tayangan," katanya.


(D016)


http://www.antaranews.com/berita/371871/lawakan-agar-dikurangi-selama-ramadan