YLKI: kompensasi BBM harus untuk kegiatan produktif

Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah memberikan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada masyarakat miskin melalui kegiatan ekonomi yang produktif seperti program padat karya.

"Jangan berupa BLT (bantuan langsung tunai). Itu tidak produktif," kata Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Ia mendukung rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi bagi seluruh kendaraan, bukan hanya untuk mobil pribadi.

"Lebih rasional semua kendaraan. Kalau hanya mobil pribadi, akan menimbulkan persoalan dalam pelaksanaannya," ujarnya.

Menurut dia, kenaikan harga BBM jenis premium dan solar subsidi sebesar Rp1.500 menjadi Rp6.000 dari harga saat ini Rp4.500 per liter cukup realistis.

"Harga kembali seperti tahun 2009 sebesar Rp6.000, saya kira cukup realistis," katanya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik sebelumnya mengatakan, pemerintah akan menaikkan harga BBM jenis premium dan solar bersubsidi bagi seluruh kendaraan. Pemerintah masih mengkaji besaran kenaikannya.


http://www.antaranews.com/berita/372087/ylki-kompensasi-bbm-harus-untuk-kegiatan-produktif