Musi Rawas (ANTARA News) - Aparat TNI dari Kodim 0406 Musi Rawas, Sumatera Selatan, tengah memediasi pihak-pihak yang terlibat dalam bentrokan di Kecamatan Rupit terkait tuntutan pemekaran kabupaten baru Musi Rawas Utara, Senin malam (29/04/13).
Upaya TNI itu termasuk berbicara dengan warga agar mengakhiri pemblokiran jalan lintas Sumatera.
"Kapasitas TNI saat ini sebagai tim mediasi antara masyarakat Muratara (Musi Rawas Utara) dan pihak pemerintahan dan Polri untuk mencari jalan keluarnya sehingga pemblokiran Jalan Lintas Sumatera dapat diakhiri," kata Komandan Kodim 0406 Musi Rawas - Lubuklinggau, Letkol CZI Widyo Hartanto, di hadapan masyarakat Kecamatan Rupit, Selasa.
Selain bertindak sebagai mediator, pihak TNI kata dia, diterjunkan sekaligus untuk memberikan pelayanan keamanan kepada masyarakat setempat.
Menurut Widyo Hartanto, sedikitnya 1 satuan setingkat kompi anggota TNI dari Provinsi Jambi disiagakan di kantor Polsek Rawas Ulu dan 2 SSK di Polsek Karang Jaya dan sekitarnya.
Mereka dikerahkan untuk membantu petugas kepolisian dalam pengamanan pascakerusuhan.
Dalam mediasi TNI antara Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan pihak Polda Sumsel di rumah dinas Bupati Musi Rawas di Lubuklinggau, kata Dandim, pihak Pemprov Sumsel sudah mengusulkan pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara dari Kabupaten Musi Rawas dan berkasnya sudah masuk ke Dirjend Otda Depdagri.
Dandim mengatakan, terkait bentrokan yang menewaskan empat warga dan melukai beberapa polisi, Polda Sumsel belum memberikan keterangan apa pun, namun semua petugas yang terlibat bentrokan malam itu sudah diperiksa di Polres Musi Rawas termasuk sejumlah saksi.
Sementara anggota DPRD Musi Rawas dari daerah pemilihan Kecamatan Rupit, M Ruslan, menyayangkan insiden penembakan dalam bentrokan Senin malam.
Bentrokan telah menewaskan empat warga dan 13 lainnya terluka tembak, dengan satu di antaranya, Kaisar (19), dalam kondisi kritis karena peluru bersarang di dekat jantung. Ia terpaksa dirujuk ke rumah sakit dr M Husin Palembang.
"Kasus penembakan ini harus diusut tuntas dan pelakunya diadili, karena mereka melakukan penembakan dengan peluru tajam sedangkan mereka bukan pelaku tindak kejahatan, kasus ini juga akan kami bawa ke Komnas HAM," katanya.
Aksi demontrasi warga dari tujuh kecematan yang menuntut pemekaran kabupaten baru Musi Rawas Utara pada Senin kemarin berujung bentrokan.
Warga bahkan hingga Selasa sore masih memblokir jalan lintas Sumatera dengan memasang besi penghalang di jembatan di KM72 dekat SPBU Kelurahan Rupit serta di pangkal jembatan Rupit.
Pemblokiran menyebabkan arus lalulintas dari Jambi dan kota lainnya di Sumatera menuju Jawa atau sebaliknya sementara ini lumpuh.
http://www.antaranews.com/berita/372186/tni-turun-tangan-tengahi-rusuh-musi-rawas