Nasib PKS dan Ustad Bejad

"wooo…ngakunya aja ustad tapi kelakuanya bejad!!"

"penampilanya sok alim..sok suci ga tahunya huuuu"

Orang orang yang berkerumun di luar balaidesa bersorak, mencemooh.

Hamper tidak ada yang ketinggalan, semuanya berkomentar. Hingga suara di ruangan itu seperti pasar

" baru ketahuan belangnya nih ustad…untung dia belum jadi lurah kita" ejek seorang lelaki yang tampak perlente dan berwibawa yang baru masuk ruang balai desa.

Seorang lelaki yang di sebut ustad tampak terpekur, menunduk.

Ada bekas luka lebam di pipi sebelah kiri. Wajahnnya pucat. Marah malu menjadi satu. Namun tak berdaya di tengah kerumunan warga desanya.

Dalam ruangan itu telah hadir pak lurah, pak sek des, kepala keamanan desa dan tokoh pemuda,tokoh masyarakat dan agama.

Yang di dalam ruangan tampak saling berbisik,tapi tatapanya tampak menghujam dan merajam  saat memandang sang ustad yang duduk sendirian di kursi pesakitan. Sementara yang di luar ruangan dari jendela balai desa puluhan kepala nampak berimpitan ingin menyaksikan persidangan si" ustad bejad". Julukan baru buat bang roni si ustad kampong yang juga jadi calon kepala desa di situ.

" udah pak lurah telanjangi aja…biar kapok" dari jendela si jongky tukang ojek pasar berteriak. Dia merasa sangat kaget sekaligus senang sekali saat dia dengar ustad  digerebek pak RT dan hansip. Dia merasa benci sama ustad itu karena dia pernah di nasehati si ustad waktu dia nggodain istri orang yang ditinggal kerja keluar negri.

Bukan Cuma dia, pak sekdes juga sepertinya menaruh benci dan bersyukur saat si ustad terjerat kasus ini. Dengan begitu peluangnya menjadi kepala desa nyaris tanpa saingan, sebab calon kuat rivalnya si ustad ini pasti tidak akan di percaya masyarakat lagi. "untung saja cepat ketahuan belangnya..kalo nggak desa kita bisa hancur..komentarnya pada pak ketua RW yang duduk di sebelahnya. Pak RW manggut2 mengamini ucapan pak sekdes.

Lain lagi komentar jajoko ketua pemuda " kirain alim beneran pak ustad rupanya…dia ini ustad mesum..saya usul kita usir saja pak lurah"

Ada kepuasan tersembunyi saat jajoko mengatakan itu,..di desanya Cuma si ustad ini yang suka usil nyindir2 anak muda yang hobi mabuk2an dan pergaulan bebas. Sekarang rasain lo. Seru jajoko dalam hati.

Pokoknya semua ikut berkomentar dan nyaris isinya cacian dan makian. Ada juga sindiran.terutama ini di keluarkan oleh yang punya kepentingan atau yang tidak seide dengan si ustad. Atau yang memang ada rasa iri dan dengki dalam hatinya.

" Makanya kita jangan mudah tertipu…" ucap mbah sueb, imam masjid agung kampong itu yang merasa kehilangan pengaruh sejak kedatangan ustad.

Tapi tidak semua masih ada yang meragukan peristiwa ini benar-benar terjadi. Rasanya nggak percaya kalo si ustad sampe melakukan itu. Utamanya para tetangga ustad atau para ibu yang pernah ikut pengajianya. Mustahil rasanya. Selama ini dia dikenal ramah dan santun. Hamper 7 tahun si ustad tinggal di kampong itu kelakuanya

Baik ramah, suka menolong dan sopan.

"Mohon tenang sedulur2..sidang kita mulai.." setengah berteriak si hansip  keseluruh yang hadir disitu.

Perlahan suasana menjadi tenang.

Pak lurah berdiri, menatap ke arah ustad.

"ustad roni..apa benar kamu berbuat mesum dengan sumringah istrinya pak bendul?"

"Tidak pak …ini salah paham" ustad roni menggeleng.

"huuu…..ustad pembohong"..seolah di komando semua teriak begitu

"Eh..ustad ngaku aja..bukankah kamu tadi pelukan di kamar sama istri saya" pak bendul tiba2 berdiri

" Ada saksi nya apa tidak? Siapa saksinya?" Tanya pak lurah.

" ada pak..ini pak RT dan teman saya..kami bertiga melihat dengan mata kepala sendiri!, betul kan Pak RT" pak bendul menatap pak RT.

Pak RT menganggu" Betul pak lurah…"

"ustad roni kamu bilang ini salah paham, maksud kamu  apa…coba ceritakan!" kata pak lurah.

" sudahlah pak lurah putuskan saja..kan ada saksinya biar cepat selesai" bisik pak sekdes ke telingan pak lurah. Pak lurah menggeleng " coba jelaskan " pak lurah menunjuk ke ustad.

"saya ingin jelaskan…waktu itu sekitar jam 2 siang saya bertamu ke rumah pak bendul, karena saya hendak beli motor seken. Kami sudah janjian sebelumnya. Sesuai janji saya datang…waktu itu rumahnya sepi saya sudah salamlekum tapi ga ada jawaban..saya nunggu diluar..tapi dari arah belakang rumah saya dengar benda jatuh dan teriakan  aduh-aduh..suara bu sumringah  minta tolong…makanya saya masuk ke rumah itu..karena bu sumringah memanggil saya..tanpa piker lagi saya menuju kea rah suara minta tolong itu. saya liat bu sumringah tergeletak di kamar mandi. Dia  kesakitan megangi kaki kananya..katanya dia jatuh keseleo dan kakinya ga bisa jalan. Dia minta tolong saya memapahnya menuju ke kamar. Saya tolongi dia..waktu sampai di kamar itu tiba-tiba pak bendul dan temanya  dan pak RT berlari masuk dan lansung memukul saya sambil teriak kalo saya selinguh sama istrinya.." ungkap si ustad.

"tapi kata pak RT ..waktu itu istri pak bendul sudah telanjang.."

Pak RT mengangguk.

" betul pak..waktu saya tolong dari kamar mandi Bu sumringah memang Cuma pakai handuk..kata dia baru selesai mandi.."

"Tapi kok sampai dikamar sama kamu dia telanjang??"

"saya tidak tahu…mungkin melorot pak.."

HUUUUU…hadirin berteriak

"apa benar begitu bu sumringah???" pak lurah menatap wanita cantik di sebelah kiri pak bendul itu.

Tampak ragu, bu sumringah menatap suaminya lalu berkata" ngaak bener pak!!"

HUUUUUUU….

"Tenang…." Pak hansip menenangkan.

"Memang dasar dia itu laki-laki mata keranjang pak lurah, dia bohong, dia memang laki-laki kurang ajar" kata bu sumringah

Ustad roni kaget setengah mati.

"Tapi pak lurah tadi bu sumringah itu benar-benar jatuh dan keseleo, tidak bisa jalan!"

Ustad roni mencari bukti.

"Apa begitu coba ..panggil mbok dukun siti..suruh dia liat kaki bu sumringah"

Perintah pak lurah. Yang di panggil mbok siti melangkah masuk menerobos diantara kerumunan para penonton sidang. Sejenak matanya bertatapan dengan ustad roni. Ustad roni berharap masih ada kejujuran yang bias menolongnya. Tapi mbok siti kurang suka dengan ustad roni, ustad itu sering pidato masalah tahayul yang menyinggung perasaannya. Tapi mbok siti bersikap jujur, dia tidak mau merusak reputasinya sebagai dukun sangkalputung dan ahli tulang.

" tidak keseleo pak lurah" mbok siti berkata begitu

"coba bu sumringah berjalan " perintah pak  lurah.

Bu sumringah tersenyum…dengan mantap dia berjalan. Normal.

Ustad roni mati kutu.

" Dia itu memang ustad cabul dan suka menggangu istri orang pak lurah..saya punya buktinya" Pak bendul kembali berdiri.

"Bukti apa lagi..?"kata pak lurah

"ini sms dari si ustad bejad" kata pak bendul menyodorkan HP. Pak lurah menyerahkan HP itu ke pak sekdes.

Pak sekdes berdiri "ya Sayang…saya pasti kerumahmu" pak sekdes membaca sms di Hp milik istri pak bendul.

HUUUUUUUU…orang orang mencemooh.

"Pak lurah….itu.." pak ustad mencoba mengklarifikasi. Ya sayang…saya pasti kerumahmu di sms itu adalah jawaban dia ke pada pak bendul…karena pak bendul sebelumnya sms ke dia:  ini kesempatan…sayang…kalao tidak jadi kesini nanti kecewa lho…itu sms dari pak bendul, bukan dari bu sumringah dan setahu ustad roni nomor Hp  itu milik hp pak bendul. Maksudnya ya tentang motor seken yang akan di beli pak ustad dari pak bendul karena pak bendul bilang ini motor agak murah mumpung ada sayang kalao pak ustad ga jadi belinya.

Tapi sekarang..

"ya pak lurah itu HP saya dan itu Sms pak ustad dan saya.." ucap bu sumringah tanpa malu2.

HUUUUUUUU….orang orang bersorak

Pak lurah  berdiri lalu berkata

"Dengan melihat bukti-bukti yang ada dan kesaksian para saksi, maka dengan sah dan meyakinkan terbukti bahwa ustad roni bersalah….maka sesuai keputusan desa no 666 maka pak ustad roni di denda 45 juta sebagai uang damai yang akan diterima si penuntut dan  kami mohon dengan hormat agar tidak terjadi hal2 yang tidak diinginkan maka saya sarankan ustad roni untuk pindah dari desa kami ini"

HUUUUUUUUUUUUU….HOREEEEE semua bertepuk tangan. Puas.

Ustad roni lunglai…baru sadar telah masuk perangkap.

Pak bendul dan kawanya terseyum. Juga pak sekdes dan bu sumringah.

Seyum kemenangan.


http://politik.kompasiana.com/2013/04/06/nasib-pks-dan-ustad-bejad-543578.html