Bandung (ANTARA News) - Komunitas Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Jawa Barat menyatakan prihatin dengan pertumbuhan jumlah wanita perokok di Indonesia yang relatif cukup tinggi.
"Jumlah perokok terus mengalami peningkatan, tidak hanya pria tetapi juga dari kalangan wanita dan remaja putri. Jumlahnya cukup memprihatinkan," kata Ketua Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Jabar Laila Agung Sutrisno di sela peringatan Hari Kartini yang digelar di kawasan Bandung utara, Kamis.
WITT merupakan salah satu organisasi sosial yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan, terutama terhadap dampak kebiasaan merokok dan tembakau.
Menurut Laila, selain berbahaya untuk kesehatan diri perokok, juga membahayakan dan mengganggu kesehatan perokok pasif, juga terhadap ibu hamil yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan bayi yang di kandungnya.
"WITT melakukan kampanye hidup tanpa tembakau, tidak hanya kepada para wanita, tetapi juga pria perokok untuk sadar terhadap dampak kebiasaannya itu," kata Laila.
Untuk mengoptimalkan kampanye tanpa tembakau, WITT Jabar membentuk duta remaja antirokok dengan melibatkan para remaja dan pelajar.
Menurut Laila, ada sekitar 15 orang remaja yang dilantik menjadi duta remaja antirokok. "Kita berharap agar mereka bisa menyosialiasikan tentang kesehatan dan bahaya merokok," kata wanita yang juga istri Ketua Kadin Jabar H. Agung Suryamal Sutrisno itu.
Sementara itu, suasana Hari Kartini yang digelar oleh Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Jabar itu relatif cukup unik karena tidak semata-mata membahas tentang emansipasi dan kegiatan yang biasa digelar, tetapi diisi dengan program membangun kesadaran, khususnya kaum wanita untuk menghindari kebiasaan merokok.
Kegiatan yang didukung oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (Bank BJB) tersebut berlangsung dalam nuansa lain dari biasanya karena bahaya merokok menjadi tema peringatan komunitas itu. (S033/D007)
http://www.antaranews.com/berita/371325/pertumbuhan-jumlah-wanita-perokok-memprihatinkan