"Indonesia harus berkontribusi untuk kepentingan dunia"

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan UUD 1945 mengamanatkan bahwa selain harus memperjuangkan kepentingan nasional, Indonesia juga harus berkontribusi untuk kepentingan dan kebaikan dunia.

Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono di dalam pesawat kepresidenan saat mendarat di tanah air setelah melakukan kunjungan kerja ke Swedia dan Amerika Serikat, Minggu.

"Sebagaimana kita ketahui, sesuai dengan amanah konstitusi UUD 45 disamping kita memperjuangkan kepentingan nasional kita dan itu diatas segalanya, kita juga harus berkontribusi untuk kepentingan dan kebaikan bersama dunia," katanya.

Menurut Presiden, dalam beberapa waktu terakhir terbukti jika Indonesia tidak hanya di pinggir mengikuti apa saja yang dirumuskan di Perserikatan Bangsa Bangsa tapi sejarah telah mencatat jika Indonesia menjadi bagian dari perumusan kerjasama sedunia untuk masa depan.

Presiden merujuk pada peran Indonesia dalam merumuskan agenda pembangunan pasca2015 dimana Presiden Yudhoyono menjadi ketua bersama dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf.

"Dari sisi multilateral ... kita berkontribusi berperan aktif untuk membangun kerjasama global di masa depan yang lebih adil dan lebih efektif," ujarnya.

Pada kesempatan itu Presiden juga meminta agar seluruh pihak membiasakan untuk mengemban tugas secara bersama demi sang merah putih untuk kepentingan bersama.

Terkait dengan kunjungan kenegaraannya ke Swedia, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa banyak yang telah dicapai dalam hal meningkatkan lagi kerjasama ekonomi di saat dunia sedang resesi saat ini.

Presiden menggarisbawahi perlunya menjaga pertumbuhan yang saat ini tergolong tinggi.

Presiden Yudhoyono dengan didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Minggu pagi pukul 07.45 wib tiba di Tanah AIr dari kunjungan kerja ke Swedia dan Amerika Serikat.


http://www.antaranews.com/berita/377919/indonesia-harus-berkontribusi-untuk-kepentingan-dunia