Pekanbaru (ANTARA News) - Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Tri Budiarto, mengimbau masyarakat tetap tenang walau titik panas di Riau bertambah. Kemarin, terdeteksi 159 titik panas di provinsi Lancang Kuning itu.
Penentuan jumlah titik panas ini juga menjadi satu hal tersendiri. Satu instansi langsung di bawah Presiden Susilo Yudhoyono, beberapa hari lalu menyatakan jumlah titik panas itu sekitar 180-an, jumlah tertinggi sepanjang sejarah "penciptaan" asap kebakaran lahan dan hutan di Sumatera.
BNPB membantah itu sekaligus menegaskan, mereka satu-satunya instansi pemerintahan yang boleh memberi tanggapan tentang hal ini. Monitoring jumlah titik panas dan berbagai hal sebagainya, BNPB mengacu pada satelit NOAA.
Budiarto, di Pangkalan Udara TNI AU Pekanbaru, Senin, menyatakan, "Pertambahan titik panas bisa dipengaruhi asap di udara mulai berkurang karena upaya pemadaman, dan satelit baru bisa menangkap citranya setelah sebelumnya tertutup asap kebakaran."Pemerintah kontan mengerahkan satuan tugas penanggulangan dengan dana Rp25 miliar. Di antaranya hujan buatan dari berbagai pesawat terbang. Mengingat tanah di sebagian besar Provinsi Riau adalah tanah organik-gambut, maka sumber api sebetulnya ada di kedalaman beberapa meter dari permukaan.
Satu sifat khas gambut adalah pembentukan lapisan lilin di permukaan partikel, saat partikel-partikel tanahnya kering; dan jika ini terjadi maka dia tidak akan pernah lagi bisa menyerap air.
Jadilah partikel dan tanah gambut itu seperti batubara atau kayu api yang mudah terbakar dan mampu tetap terbakar walau ada di kedalaman tanah.
Dari sisi ilmu tanah dan konservasi lahan, tanah gambut harus tetap jenuh air alias dalam keadaan tertentu untuk mempertahankan sifatnya yang khas, mengingat sebagian besar penyusunnya adalah bahan organik.
Satuan Tugas Tanggap Darurat Penanggulangan Asap mulai bekerja melakukan upaya pemadaman dari darat dan udara. Jumlah titik panas terdeteksi NOAA justru bertambah jadi 94 titik di Riau.
Jumlah itu makin banyak pada Minggu sore (24/6), saat jumlah titik panas di Riau kembali menjadi 159 titik.
(F012)
http://www.antaranews.com/berita/381653/jangan-panik-walau-titik-panas-riau-bertambah