Petani Lampung kejar waktu tanam padi gadu

Bandarlampung (ANTARA News) - Para petani pada sejumlah sentra pertanian di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, sedang mengejar waktu tanam padi musim kering (gadu) tahun 2013, agar masih mendapatkan air irigasi yang cukup hingga menjelang musim panen.

"Ppetani di sini begitu panen padi musim penghujan (rendeng)  langsung mengolah lahan dan membuat pembibitan untuk segera menanam padi gadu," kata petani di Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Abdullah (38), di Kotabatu, Minggu.

Petani yang memiliki setengah hektare itu mengatakan, percepatan waktu tanam  penting bagi petani karena biasanya saat musim gadu curah hujan sedikit.

Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan, pelaksanaan masa tanam padi musim gadu di Kabupaten Lampung Tengah itu tidak serempak, karena menyesuaikan dengan waktu panen sebelumya, juga terkait dengan ketersediaan air.

Pada lahan-lahan sawah itu, seperti di Kecamatan Pubian, Kecamatan Padangratu, Sendang Agung, Kalirejo, dan di perbatasan antara Kabupaten Lampung Tengah dengan Kota Metro, hamparan sawah sebagian besar sudah ditanami padi muda, dan tinggal sebagian kecil yang belum.

Para petani yang sudah lebih dahulu bercocok tanam, pada awal Juni ini tanamannya sudah mulai menghijau, dan di antara mereka sudah melakukan pemupukan, penyemprotan untuk mengantisipasi serangan hama penyakit, dan penyiangan gulma atau rumput-rumput liar di samping mengatur tata air.

Bupati Lampung Tengah, A.Pairin, sebelumnya mengatakan, Kabupaten Lampung Tengah termasuk salah satu "Lumbung Pangan" daerah Lampung, karena selain warganya banyak yang bermata pencaharian sebagai petani, juga penghasil berbagai produksi perkebunan, pertanian, dan perikanan.

Menurut Pairin, Kabupaten Lampung Tengah kini memiliki luas sekitar 407.000 Km2, dengan jumlah penduduk 418.000 Kepala Keluarga (KK), atau 1.411.922 jiwa, tinggal di 304 kampung.

Daerah ini memiliki luas areal tanaman padi sawah sekitar 72.000 hektare, yang bisa ditanami padi dua kali setahun, atau total 144.000 hektare, dengan menghasilkan kurang lebih 712.000 ton padi.


http://www.antaranews.com/berita/378030/petani-lampung-kejar-waktu-tanam-padi-gadu