Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengimbau masyarakat di Provinsi Riau untuk mewaspadai hujan yang turun disertai petir dan angin kencang.
"Prakiraan cuaca di Riau secara umum memang telah memasuki musim kemarau. Tiupan angin pada pagi hingga siang hari rata-rata masih normal dari barat daya hingga barat laut," kata Warih Budi Lestari, analis lembaga pemantau cuaca itu kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.
Namun, menurut dia, peluang hujan untuk sebagian wilayah Riau cukup tinggi dengan intensitas ringan hingga sedang, khususnya wilayah Riau bagian barat dan tengah.
"Seperti Kabupaten Pelalawan, Kampar, Kuantan Singingi serta Kota Pekanbaru. Potensi hujan cenderung terjadi pada sore, malam hingga dini hari, dan sifatnya lokal," kata dia.
Meski potensinya adalah hujan ringan hingga sedang, demikian Warih, sebaiknya masyarakat mewaspadai datangnya angin kencang serta gemuruh petir.
Tingginya potensi peristiwa petir dan angin kencang di sore hingga malam dan dini hari menurut dia, disebabkan suhu udara panas pada siang hari yang mencapai temperatur maksimal 35 derajat celcius.
"Suhu udara yang demikian panas menyebabkan kandungan air pada awan-awan yang terbentuk di permukaan Riau kian meningkat hingga mengakibatkan terjadinya peristiwa hujan disertai angin kencang dan petir," katanya.
Kondisi demikian kata Warih akan bertahan hingga beberapa hari kedepan sehingga masyarakat sebaiknya mengurangi aktivitas di luar rumah khususnya pada sore dan malam hari pada saat cuaca mendung.
Menurut Warih, angin kencang dan petir yang datang secara tiba-tiba, bisa saja melukai atau bahkan merenggut korban jiwa seperti yang terjadi sebelumnya.
Menurut informasi yang telah dicatat Antara, sepanjang Januari hingga Mei 2013, sebanyak 11 warga yang berada di sejumlah wilayah Provinsi Riau telah menjadi korban sambaran petir saat mendung dan hujan datang melanda.
Kejadian pertama yakni pada akhir Maret 2013, saat dikabarkan dua orang warga Pekanbaru tewas dan dua lainnya luka bakar akibat peristiwa alam itu.
Dikabarkan dua korban meninggal dunia itu merupakan warga Kecamatan Tenayan Raya dan Bukit Raya, Pekanbaru, bahkan seorang dari tiga korban luka bakar yang selamat merupakan anggota polisi.
Sedangkan kejadian yang kedua pada 20 April 2013, dikabarkan dua remaja masing-masing Rahmat Hidayat (16) dan Ade (17), warga Jalan Berdikari, RT 3 RW 5, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, tewas tersambar petir saat hujan deras melanda Pekanbaru.
Kemudian peristiwa yang terakhir, terjadi pada 25 Mei 2013, sekitar pukul 19.00 WIB, dikabarkan lima warga Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, juga tersambar petir.
Seorang di antaranya, Sepria Ilhami (30), dinyatakan tewas dengan luka bakar yang parah di sekujur tubuhnya. Korban tewas dikabarkan tersambar petir saat menggunakan ponselnya.
(KR-FZR/Z002)
http://www.antaranews.com/berita/377872/bmkg-pekanbaru-waspadai-petir-dan-angin-kencang