Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan investigasi penyebab kebakaran hutan di Riau akan dilakukan setelah upaya pemadaman dilakukan yang dipimpin langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Investigasi diselenggarakan menyeluruh, karena analisis saya ada faktor alam dan juga manusia. Dan kebetulan arah angin dari Sumatera melintasi Singapura, Malaysia menuju Filipina," kata Presiden dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Senin malam.
Presiden mengatakan perusahaan atau pihak manapun baik yang dimiliki oleh pengusaha dalam negeri maupun luar negeri dan terbukti melakukan kelalaian akan mendapat proses hukum.
"Penegakan hukum akan dijalankan untuk lakukan investigasi, setelah dilakukan mana yang lalai, manakala lalai, apakah perusahaan Indonesia maupun asing maka hukum ditegakkan seadil-adilnya," kata Presiden.
Kepala Negara meminta semua pihak saat ini tidak saling menyalahkan dan berusaha keras menyelesaikan kebakaran yang terjadi di Riau tersebut.
"Di tingkat provinsi Riau agak terlambat antisipasi dan tangani, tidak perlu saling salahkan, pusat daerah kerahkan kemampuan yang ada atasi kebakaran dan asap ini," paparnya.
Presiden juga mengingatkan pemerintah daerah lain yang di wilayahnya memiliki potensi terjadinya kebakaran hutan untuk waspada dan mencegah sejak dini kebakaran hutan.
"Sekaligus mengingatkan pada provinsi lain Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah lakukan hal yang sama tidak perlu menunggu," tegasnya.
Pada kesempatan itu Presiden juga meminta pengertian negara sahabat atas bencana kebakaran hutan yang menyebabkan asap. (P008)
http://www.antaranews.com/berita/381772/presiden-sby-investigasi-dilakukan-setelah-pemadaman